Ditawari Masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Pengamat Prediksi Fadli Zon Tak Akan Tolak


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Nama politisi Gerindra Fadli Zon belakangan santer disebut-sebut bakal masuk jadi salah satu kandidat menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu diplot jadi menteri Kabinet Kerja Jilid II jika partainya bergabung dengan koalisi pemerintah.
Baca Juga:
Reaksi Fadli Zon tak Lagi Jabat Wakil Ketua DPR
Menurut pengamat politik Wempy Hadir, peluang bergabungnya Gerindra ke Kabinet Jokowi-Ma'ruf terbuka lebar. Konsekuensinya, seluruh kader Gerindra mempunyai kesempatan yang sama untuk duduk di kursi menteri jika partai pimpinan Prabowo Subianto itu merapat.

"Seperti Faldli Zon apakah nanti mau jadi menterinya Jokowi kalau Gerindra masuk dalam koalisi. Saya kira kader partai yag ditugasan oleh partai untuk menduduki posisi menteri tidak akan mungkin ditolak," ungkap Wempy kepada merahputih.com di Jakarta, Senin, (7/10).
Pengamat dari Indo Polling Network ini beranggapan, halnitu tak lepas dari adanya penugasan partai.
"Karena itu sifatnya penugasan partai, bukan individu. Bisa saja Fadli menolak, tapi kalau Pak Prabowo mengusung dia, kan ga bisa ditolak," jelas Wempy.
Wempy menambahkan, jika melihat dinamika yang ada serta komunikasi tingkat elit yang cukup mencair, maka kemungkinan itu sangat terbuka.
"Selain itu, Gerindra sendiri merupakan partai nasionalis atau memiliki semangat perjuangan yang sama dengan partai pendukung utama Jokowi saat ini," sebut Wempy.
Oleh sebab itu, soal kemungkinan Gerindra masuk dalam kekuasaan itu bisa saja terjadi.
Apalagi Jokowi ingin membangun pemerintahan yang kuat ke depannya.
"Dengan masuknya Gerindra sebagai anggota koalisi akan menguatkan posisi Jokowi dalam pemerintahan," terang ayah dua orang anak ini.
Namun jika Gerindra masuk dalam koalisi, maka bisa saja akan ada diskursus diantara partai yang sedari awal berjuang memenangkan Jokowi.
Baca Juga:
Alasan Prabowo Tunjuk Sufmi Dasco Gantikan Fadli Zon
"Sebab masuknya Gerindra bisa mempengaruhi posisi tawar partai koalisi serta dikurangnya jatah kekuasaan bagi partai koalisi. Jadi kecemburuan itu hal yang biasa terjadi,"ungkap Wempy.
Ia melihat dari dinamika politik serta demi terjadinya keseimbangan kekuasaan, posisi Gerindra akan sangat bagus untuk berada di luar pemerintahan.
"Selain itu, tantangan kebangsaan kita semakin kuat, kita Gerindra untuk tetap membentengi negara ini dari pengaruh kelompok yang ingin menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi yang lain," tutup Wempy Hadir.(Knu)
Baca Juga:
Fadli Zon Tak Lagi Dipilih Prabowo Jadi Pimpinan DPR, Pengamat: Gaya Komunikasinya Vulgar
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Prabowo Subianto Tak Menyangka Ucapannya di Sidang MPR Jadi Nyata, Ada Kader Partai Gerindra Ditangkap KPK

Habiburokhman Usulkan Anggaran Snack Rapat Dihapus Demi Efisiensi, Cukup Air Putih Saja

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata
