Jokowi Dituding Pakai Alat Komunikasi Saat Debat, TKN: Jangan Cari Kambing Hitam

Senin, 18 Februari 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto membantah jika Jokowi menggunakan alat komunikasi dalam debat capres kedua tadi malam.

Dia pun menyayangkan tuduhan kubu Prabowo yang coba memfitnah paslonnya lewat isu yang tidak bermutu. Baginya fitnah tersebut bentuk pencarian kambing hitam atas kekalahan Prabowo Subianto di debat semalam.

"Lagi-lagi politik kambing hitam diterapkan. Jangan hanya karena kalah debat, lalu menggunakan berbagai cara untuk menutupi kekalahan tampilan Prabowo tadi malam. Ketidakmampuan Pak Prabowo jelaskan Unicorn sebaiknya menjadi bahan evaluasi tim 02," kata Hasto kepada wartawan, Senin (18/2).

Menurutnya, politik kambing hitam yang dipertontonkan kubu Prabowo karena miskin prestasi dan gagasan.

Sebab, apa yang diungkap Prabowo di debat kedua merupakan pengulangan dari persoalan yang selalu disampaikan sejak tahun 2008 ketika awal Gerindra berkiprah. "Nanti sebentar lagi mereka akan persoalkan beberapa hal seperti kartu suara, netralitas penyelenggara pemilu, netralitas aparat negara dan lain-lain. Semua isu lama, tanpa gagasan segar," ucapnya.

Gestur Jokowi yang diduga tengah mendengar arahan melalui earpiece. Foto: Net

Seharusnya kubu Prabowo-Sandi bertanggungjawab dan memiliki kerendahan hati untuk berbicara objektif bukan malam melempar isu fitnah yang bertujuan mencari kambing hitam.

"Jangan biasakan politik kambing hitam. Politik kambing hitam adalah sikap tidak kesatria yang seharusnya dihindari dalam kontestasi demokrasi," imbaunya.

Sebelumnya, Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade menggulirkan isu penggunaan alat komunikasi Aerpiece oleh Jokowi saat debat capres kedua, Minggu (17/2) malam.

Itu dinyatakannya merujuk kapada pembicaraan media sosial yang tengah ramai. Jokowi disebut menggunakan Aerpiece di telinga dan pulpen yang dibawanya.

Terkait hal itu, Andre kemudian meminta TKN mengklarifikasi perbincangan yang tengah ramai di medsos. (Fdi)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan