Jangan Salah Kaprah, Berikut Info Seputar Corona Menurut Ahli Kesehatan

Jumat, 06 Maret 2020 - annehs

SEHUBUNGAN dengan banyaknya hoax dan pemberitaan yang salah seputar virus Corona, kali ini MerahPutih.com melakukan wawancara eksklusif terhadap Dr. Albert Tony Lopolisa, Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan residen Bedah Thoraks Kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk bisa mengedukasi masyarakat agar tidak terinfeksi virus Corona.

Baca juga:

Seberapa Efektif Masker Respirator N95 Melindungimu dari Virus Corona?

Siapa yang perlu memakai masker?

Hanya yang sakit saja yang harus menggunakan masker. (Foto News Leader)
Hanya yang sakit saja yang harus menggunakan masker. (Foto News Leader)

Saat ini, kita semua tahu permintaan masker sangatlah tinggi. Padahal, penggunaan masker hanyalah untuk mereka yang sedang batuk dan pilek.

Dr. Albert mengatakan bahwa masker hanya ditujukan untuk kita yang sedang batuk atau pilek saja, jika sehat, tidak perlu menggunakan masker. Penggunaan masker saja juga tidak cukup, cuci tangan dan benda yang sering kamu gunakan agar lebih aman terinfeksi virus.

Penggunaan masker saja tidak akan cukup

surgical mask. (Foto allure)
surgical mask. (Foto allure)

"Masker pun baru efektif kalau dikombinasikan dengan cuci tangan," ungkap Dr. Albert.

Jika kamu sedang flu, penggunaan masker saja tidak cukup untuk terhindar dari virus Corona. Kamu juga harus rajin mencuci tangan karena penyebaran virus berasal dari cairan yang berasal dari hidung dan mulut.

"Penyebaran virus korona itu dari droplet.Sangat penting untuk dimengerti bahwa artinya droplet itu adalah cairan dari batuk atau pilek dari saluran pernafasan", ungkap Dr. Albert.

Baca juga:

Industri Film Hollywood Juga Terkena Dampak Virus Corona

Apa jenis masker yang efektif mencegah Virus Corona?

Dr. Albert mengatakan bahwa banyak media-media yang memberikan informasi yang misleading mengenai jenis masker yang dibutuhkan untuk pencegahan virus Corona.

"Sedangkan yang di media-media yang bilang kalau perlu (masker) N95 itu salah kaprah. Karena N95 itu lebih kecil lagi menyaringnya. N95 menyaring airborne disease.", ungkap beliau.

Masker yang seharusnya digunakan oleh mereka yang sedang batuk atau flu adalah surgical mask .

Percuma cuci tangan jika tidak dilakukan dengan benar

Cuci tangan saja ternyata tidak cukup. Cuci tangan yang efektif harus sesuai dengan keenam langkah mencuci tangan menurut WHO (World Health Organization).

Baca juga:

Gejala, Pencegahan, serta Asal Virus Corona yang Mematikan

Jika anak-anak yang mengalami flu dan belum paham pentingnya masker, apa yang harus dilakukan?

Dihimbau orang tua harus rajin mengingatkan anaknya untuk mencuci tangan. "Cuci tangan lebih sering, buat anak yang sedang flu pakai masker. Kalau enggak mau pakai masker, bisa sementara istirahat di rumah," ungkap beliau.

"Pencegahan virus Corona untuk anak-anak lainnya yang sehat yaitu adalah dengan mencuci tangan yang sering, dan jangan menyentuh wajah dan daerah mata," tambahnya

Tidak harus menggunakan alkohol 90%

Alkohol 70% vs 90%. (Foto wikihow)
Alkohol 70% vs 90%. (Foto wikihow)

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menyarankan bahwa alkohol yang efektif adalah yang minimal 60%, jadi alkohol 70% yang dijual di pasaran sebetulnya sudah cukup," ungkap Dr. Albert.

Sesungguhnya alkohol 90% itu tidak perlu, karena selain harganya yang mahal, alkohol 90% itu bisa membuat iritasi kulit.

Jangan tertipu merek anti-bakterial

Kita sudah tahu bahwa harga anti-bakterial melonjak tinggi, apalagi yang sudah bermerek dan dikenal banyak orang. Namun, sesungguhnya tidak ada perbedaan antara merek satu dan merek lainnya.

"Merk semua anti-bakterial itu sama aja, sehingga masyarakat harus kritis, jangan mau tertipu iklan," ungkap Dr. Albert.

Saat ini masker dan hand sanitizer sangat langka dan mahal, lantas apa yang bisa kita lakukan jika tidak kebagian?

"Hidup seperti biasa dengan pola hidup sehat, makan bergizi dan seimbang sudah cukup." ungkap Dr. Albert.

Beliau juga mengatakan bahwa sesungguhnya tidak mesti menggunakan hand sanitizer jika harganya mahal. Alternatif lain adalah sabun. Dr. Albert menjelaskan bahwa hand sanitizer, sabun, alkohol itu akan memecah kapsul virus.

"Jika ingin lebih spesifik lagi, bahkan sesungguhnya sabun biasa sudah cukup, tidak usah sabun anti mikrobal blabla," ungkap beliau.

Baca juga:

Saham Apple Mulai Naik Pasca Anjlok Akibat Virus Corona

Apakah gigitan nyamuk bisa menularkan virus Corona?

 Apakah nyamuk bisa menularkan virus Corona? (Foto fox news)
Apakah nyamuk bisa menularkan virus Corona? (Foto fox news)

Gigitan nyamuk belum terbukti menularkan virus Corona.

Apakah antibiotik bisa mencegah virus Corona?

Antibiotik tidak menyembuhkan virus Corona.

Jangan panik!

"Mayoritas pasien yang meninggal adalah pasien geriatri dan yang memiliki penyakit berat lainnya. Untuk dewasa muda gejalanya umumnya adalah flu like syndrome, jadi jangan panik." ungkap beliau.

Apakah benar virus akan mati dalam waktu 24 jam?

Virus bisa hidup dalam hitungan jam hingga hari, tergantung permukaan dan lingkungannya, misalnya suhu.

"Tapi sekalinya virus Corona masuk ke tubuh dan menginfeksi kita, enggak ada yang bisa dilakukan. Bahkan cuci tangan atau pakai alkohol ke seluruh tubuh juga enggak akan guna," ucapnya. (Shn)

Baca juga:

Gandeng TikTok, WHO Cegah Informasi Hoaks Seputar Virus Corona

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan