Gejala, Pencegahan, serta Asal Virus Corona yang Mematikan

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 31 Januari 2020
Gejala, Pencegahan, serta Asal Virus Corona yang Mematikan

Virus Corona pertama kali dilaporkan menginfeksi warga Wuhan, China. (Foto: ABC12)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SAAT ini virus corona menjadi momok yang menakutkan di banyak negara di dunia. Virus yang berasal Provinsi Wuhan, Tiongkok, tersebut membuat ratusan penderita meregang nyawa dan ribuan lainnya butuh perawat karena terjangkit virus corona.

Sebelumnya, virus ini dilaporkan pertama kali muncul ke World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019. Saat itu belum diketahui jenis virus yang menjangkit warga Wuhan. Kemudian pada 7 Januari 2020, Tiogkok baru mengidentifikasi virus tersebut sebagai virus corona atau '2019-nCoV'.

Baca juga:

Bill Gates Sumbang Dana Jutaan Dollar untuk Perangi Virus Corona

Dilansir dari WHO, virus corona memiliki gejala awal yang menyerang sistem pernafasan seperti flu, Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Virus ini dikonfirmasi sebagai jenis baru yang belum pernah diidentifikasi pada manusia sebelumnya.

1. Berasal dari hewan

Cuci tangan sesering mungkin menggunakan pembersih yang mengandung alkohol. (Foto: who.int)
Cuci tangan sesering mungkin menggunakan pembersih yang mengandung alkohol. (Foto: who.int)

Sama dengan SARS-CoV yang ditularkan dari civet cats atau kucing luwak dan MERS-CoV yang ditularkan dari onta, WHO mengatakan bahwa virus corona juga termasuk sebagai virus yang zoonosis, yaitu ditularkan antara hewan dan manusia.

Laman New Scientist mengutip bahwa menurut analisis genetik yang dilakukan, virus corona yang menginfeksi beberapa warga Wuhan, Tiongkok diperkirakan berasal dari ular. Ular tersebut terjangkit virus corona dari kelelawar di pasar makanan.

Menurut Peter Rabinowitz, professor di departemen Environmental and Occupational Health Sciences di University of Washington, virus baru ini kemungkinan terbentuk dari berbagai virus milik kelelawar dan ular yang terkombinasi karena disimpan di area sempit, seperti pasar makanan.

Baca juga:

Akibat Virus Corona, Produksi iPhone Terhambat?

2. Apa gejalanya?

Masker yang biasanya digunakan masyarakat China dan Singapore untuk mencegah virus corona. (Foto: Tech ARP)
Masker yang biasanya digunakan masyarakat China dan Singapore untuk mencegah virus corona. (Foto: Tech ARP)


Orang yang terinfeksi virus corona biasanya diidentifikasi lewat berbagai gejala, antara lain gangguan pernapasan, demam, batuk, sesak serta kesulitan bernapas. Pada beberapa kasus tertentu, inveksi Virus Corona bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Saat ini, WHO telah bekerjasama dengan pemerintah Tiongkok untuk mempelajari lebih lanjut mengenai virus corona. Mulai dari bagaimana proses penularannya, perawatan bagi mereka yang terinfeksi, serta tindakan preventif yang bisa dilakukan oleh negara-negara untuk meresponi wabah virus berbahaya ini.

3. Apa yang harus dilakukan?

Cuci tangan sesering mungkin menggunakan pembersih yang mengandung alkohol. (Foto: who.int)
Cuci tangan sesering mungkin menggunakan pembersih yang mengandung alkohol. (Foto: who.int)

Guna mencegah terinfeksi virus corona, WHO menganjurkan rekomendasi standar seperti mencuci tangan sesering mungkin, serta menutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk. Kemudian masyarakat diimbau untuk memasak daging dan telur dengan matang.

Di Tiongkok, food market atau pasar merupakan tempat pertama yang harus dihindari. Masyarakat juga harus menghindari tempat ramai mulai dari transportasi, pusat perbelanjaan, dan berbagai acara yang ramai dikunjungi orang. Dilansir dari Barron's, Walt Disney Co. telah menutup Disneyland Shanghai untuk sementara waktu sehubungan dengan virus corona. (Shn)

Baca juga:

Mengharukan, Seekor Anjing Selamatkan Pemiliknya dari Virus Corona

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan