Akibat Virus Corona, Produksi iPhone Terhambat?


Wabah virus corona memengaruhi berbagai lini bisnis (Foto: pixabay/pexels)
AKIBAT virus corona, produksi iPhone pun dikhawatirkan terhambat. Hal itu lantaran virus corona menggangu operasional pabrik.
Mengingat wabah virus corona yang menggemparkan dunia itu , pihak Foxconn selaku manufaktur utama iPhone pun turut angkat bicara.
Baca Juga:
Sederet Produsen Ponsel asal Tiongkok Gotong-Royong Lawan Virus Corona

Dalam hal ini Foxconn memang punya fasilitas yang cukup besar di Wuhan, kota yang menjadi sumber virus corona. Namun mereka mengklaim akan memenuhi segala kewajiban produksi gadget termasuk iPhone.
"Kami tak berkomentar tentang praktik produksi secara spesifik, namun kami bisa memastikan jika kami akan ambil tindakan untuk bisa terus memenuhi kewajiban manufaktur global," ucap Foxconn, seperti yang dilansir dari laman South China Morning Post.
Untuk saat ini sendiri, pabrik Foxconn masih mengikuti jam operasional libur tahun Tiongkok, tapi nantinya jam produksi disebut akan kembali normal seperti sedia kala.
Terkait wabah virus corona yang mengancam berbagai lini bisnis sendiri, pihak Apple belum bisa mengukur dampak dari virus corona terhadap produksi iPhone. Tapi CEO Apple, Tim Cook dikabarkan tengah mengamati situasi dengan seksama.
"Situasi saat ini terus berkembang, kini kami masih mengumpulkan banyak data dan juga memonitornya" ujar CEO Apple tersebut.
Baca Juga:

Lebih lanjut Cook menuturkan, jika Wuhan yang merupakan Kota di mana virus corona berasal, merupakan tempat bagi sebagian penyuplai komponen Apple. Namun antisipasi telah dilakukan. Hal itu karena semua penyuplai di area Wuhan merupakan sumber alternatif.
Akibat wabah virus corona, Apple menutup toko di salah satu daratan Tiongkok tersebut, dan mengurangi jam operasional toko lainnya yang masih buka di lokasi lain.
Di samping itu, Apple juga memberikan perhatian lebih terhadap pegawainya yang ada di Wuhan, seperti menyediakan peralatan kesehatan tambahan hingga melakukan pengecekan rutin suhu tubuh pegawainya. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
