Jangan Salah Kaprah, Berikut Info Seputar Corona Menurut Ahli Kesehatan


Ini informasi seputar corona menurut ahli. (Foto: BBC)
SEHUBUNGAN dengan banyaknya hoax dan pemberitaan yang salah seputar virus Corona, kali ini MerahPutih.com melakukan wawancara eksklusif terhadap Dr. Albert Tony Lopolisa, Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan residen Bedah Thoraks Kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk bisa mengedukasi masyarakat agar tidak terinfeksi virus Corona.
Baca juga:
Seberapa Efektif Masker Respirator N95 Melindungimu dari Virus Corona?
Siapa yang perlu memakai masker?

Saat ini, kita semua tahu permintaan masker sangatlah tinggi. Padahal, penggunaan masker hanyalah untuk mereka yang sedang batuk dan pilek.
Dr. Albert mengatakan bahwa masker hanya ditujukan untuk kita yang sedang batuk atau pilek saja, jika sehat, tidak perlu menggunakan masker. Penggunaan masker saja juga tidak cukup, cuci tangan dan benda yang sering kamu gunakan agar lebih aman terinfeksi virus.
Penggunaan masker saja tidak akan cukup

"Masker pun baru efektif kalau dikombinasikan dengan cuci tangan," ungkap Dr. Albert.
Jika kamu sedang flu, penggunaan masker saja tidak cukup untuk terhindar dari virus Corona. Kamu juga harus rajin mencuci tangan karena penyebaran virus berasal dari cairan yang berasal dari hidung dan mulut.
"Penyebaran virus korona itu dari droplet.Sangat penting untuk dimengerti bahwa artinya droplet itu adalah cairan dari batuk atau pilek dari saluran pernafasan", ungkap Dr. Albert.
Baca juga:
Apa jenis masker yang efektif mencegah Virus Corona?
Dr. Albert mengatakan bahwa banyak media-media yang memberikan informasi yang misleading mengenai jenis masker yang dibutuhkan untuk pencegahan virus Corona.
"Sedangkan yang di media-media yang bilang kalau perlu (masker) N95 itu salah kaprah. Karena N95 itu lebih kecil lagi menyaringnya. N95 menyaring airborne disease.", ungkap beliau.
Masker yang seharusnya digunakan oleh mereka yang sedang batuk atau flu adalah surgical mask .
Percuma cuci tangan jika tidak dilakukan dengan benar
Cuci tangan saja ternyata tidak cukup. Cuci tangan yang efektif harus sesuai dengan keenam langkah mencuci tangan menurut WHO (World Health Organization).
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Kaspersky Blokir Lebih 36 Juta Ancaman Siber Lokal di Indonesia

Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia

Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas

DPRD DKI Minta Dinkes Tak Remehkan Virus HMPV, Takut seperti COVID-19

IDI: Anak-Anak di Bawah 14 Tahun Rentan Terinfeksi Virus HMPV

Kasus HMPV Masuk ke Indonesia, Menkes Imbau Tak Usah Panik
