Jamur Cordyceps Bisa Jadi Antivirus COVID-19?

Rabu, 01 Juli 2020 - Muchammad Yani

JAMUR cordyceps berpotensi jadi immune booster yang bisa membantu pemulihan pasien COVID-19. Hal tersebut diungkapkan Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc.

Menurutnya, jamur Cordyceps militaris merupakan salah satu bahan natural terbaik guna memperkuat imunitas tubuh karena mengandung cordycepin, adenosin dan polisakarida.

Baca juga:

Giring Ajak Masyarakat Donasi lewat Gerakan #SumbangSuara

Kandungan utama pada jamur Cordyceps ini memiliki banyak manfaat, seperti antivirus, antiinflamasi, dan berpotensi mengurangi gangguan pernapasan, antioksidan, dan imunoregulator.

Jamur ini dianggap bisa melawan COVID-19 (Fot: Pixabay/PIRO4D)
Jamur ini dianggap bisa melawan COVID-19 (Foto: Pixabay/PIRO4D)

"Ketiga kandungan tersebut menjadi paket komplit yang membuat jamur Cordyceps militaris berpotensi sebagai antivirus dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien COVID-19," papar Prof Widodo dalam gelaran webinar dengan PT Kalbe Farma, Rabu (01/07).

Ia menambahkan, COVID-19 selalu memunculkan gejala sesak napas, batuk, sampai gangguan saluran pencernaan. Dan jamur Cordyceps mampu meringankan gejala-gejala tersebut.

Baca juga:

Lebih Kreatif, Cara Tak Cengeng di Tengah Pandemi

"Ada referensi lain menyebutkan, kandungan adenosine dari jamur Cordyceps berpotensi mengurangi gejala sesak atau ganguan pernapasan,” imbuhnya.

Jamur ini sudah diuji klinis pada manusia tahap 1, struktur kandungan adenosin dan cordyceptin sejenis antivirus galidesivir, yakni salah satu antivirus yang mampu melawan virus COVID-19. Bahkan, Prof Widodo menyatakan jamur tersebut mampu mengungguli echinachea dan vitamin C.

Jamur ini sudah diuji klinis (Foto: Pixabay/Geralt)
Jamur ini sudah diuji klinis (Foto: Pixabay/Geralt)

"Jamur cordyceps aman digunakan pada rentang waktu yang lama. Namun, untuk echinachea tidak direferensikan untuk penggunaan lebih dari 8 minggu secara berturut-turut," tegas Prof Widodo.

Sementara untuk vitamin C, penggunaan jangka panjang memerlukan pengamatan lebih dalam, karena berpotensi merusak fungsi ginjal, lambung, dan hati.

Saat ini, PT Kakbe Farma Tbk telah mengemas kandungan jamur cordyceps dalam bentuk produk siap pakai dengan titel H2 Cordyceps. Mereka juga sedang melengkapi data efikasi dan keamanannya.

"Uji preklinik dan keamanan produk H2 Cordyceps militaris ini sudah dilakukan dengan universitas di Surabaya dan analisis Bioinformatika dengan Prof. Widodo dari Universitas Brawijaya. Saat ini sedang melakukan uji klinis guna melengkapi data ilmiahnya. Data efikasi dan keamanan produk H2 Cordyceps militaris ini dilengkapi secara terus menerus," ungkap dr. Helmin Agustina Silalahi, Medical Manager Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma Tbk. (Andika Eldon/Surabaya)

Baca juga:

Awas, Bahaya Mengintai dari AC

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan