Jabatan Ketua MPR Diperebutkan, PKB Tetap Sabar Tunggu Arahan Jokowi
Kamis, 08 Agustus 2019 -
MerahPutih.Com - Perebuatan jabatan Ketua MPR tampaknya memanas antara partai koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf. Pertarungan kian seru manakala Gerindra yang disebut-sebut bakal 'dihibahkan' posisi tersebut turut ambil bagian.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sebelumnya sudah menggadang-gadangkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi Ketua MPR, tak mau terlalu merisaukan hal tersebut.
Baca Juga: PKB Sebutkan Alasan Kuat Cak Imin Cocok Jadi Ketua MPR
Menurut Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, wajar jika kursi Ketua MPR ibarat kuat yang diperebutkan pasalnya privelege yang diberikan berbeda dengan pejabat lain.
Lebih lanjut, Karding mengungkapkan ketua MPR bisa duduk bersama dengan pemimpin bangsa seperti presiden.
“Secara politik ini sangat penting. Jadi wajar saja kalau kursi MPR itu menjadi rebutan. Jadi ketua MPR, levelnya akan naik,” kata Karding di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).

Anggota DPR ini kemudian menegaskan, rebutan kursi MPR harus melalui mekanisme yang telah ditentukan oleh Undang-Undang. UU nomor 2 tahun 2018 tentang perubahan kedua atas UU nomor 17 tahun 2014 tentang MD3, pemilihan Pimpinan MPR dipilih dari dan oleh anggota MPR dalam satu paket yang bersifat tetap.
Karding mengatakan, jika berbicara soal keinginan, dia memastikan semua partai menginginkan kursi tersebut. Namun, keinginan itu tidak bisa diwujudkan tanpa lobi-lobi politik yang menghasilkan kesepakatan.
“Semua akan tergantung pada kesepakatan terutama kesepakatan di KIK (Koalisi Indonesia Kerja), dan juga arahan Presiden Jokowi,” kata dia.
Dia melanjutkan, jika partai di luar KIK menginginkan hal serupa, seperti Demokrat dan Gerindra, maka itu juga tergantung kesepakatan. Menurut dia, partai-partai lain tidam serta-merta memberikan jatah ketua MPR kepada Gerindra.
Baca Juga: Golkar Sodorkan Dua Sosok Ini Jadi Ketua MPR
“Apakah kemudian Gerindra akan diberikan tempat sebagau ketua MPR misalnya, itu harus sesuai kesepakatan,” ucap Karding
Meski demikian, Abdul Kadir Karding mengatakan pemilihan Ketua MPR masih lama. Sehingga beberapa kemungkinan bisa saja terjadi.
“Kemudian bagaimana dengan pemilihan pimpinan MPR ke depan, toh masih lama tetapi ada beberapa kemungkinan yang terjadi,” tutupnya.(Knu)