Tanah Lebanon yang Menanti Damai, Bayang-bayang Sepatu Bot Tentara Israel Masih Membekas

Jumat, 24 Januari 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Jejak sepatu bot pasukan Israel masih membekas di tanah Lebanon. Pasukan yang dikerahkan oleh PM Israel Benjamin Netanyahu itu menunggu arahan untuk meninggalkan tanah Lebanon walau gencatan senjata antara pejuang Hizbullah dan Israel telah mencapai kesepakatan.

Israel belum memberikan kejelasan kapan mereka akan menyelesaikan penarikan seluruh pasukan dari Lebanon. Kelompok Hizbullah sangat menyoroti hal ini karena mereka telah mematuhi aturan dalam gencatan senjata dan kini menuntut agar Israel segera menjalaninya.

Juru bicara Israel David Mencer seakan memberikan jawaban mengambang saat merespons masalah ini. Sementara kehadiran pasukan Hizbullah sudah digantikan oleh tentara Lebanon dan UNIFIL, Israel tetap menyiagakan sejumlah personel militernya di negara itu hingga saat ini.

"Telah terjadi pergerakan positif di mana tentara Lebanon dan UNIFIL telah menggantikan pasukan Hizbullah, sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian," kata Mencer pada Kamis kemarin yang memberikan keterangan diplomatis, seperti dikutip dari Aljazeera.

Baca juga:

Anak Buah Trump Sebut Israel Punya Hak di Tepi Barat, Berbeda dengan Kebijakan Biden

Mencer menegaskan bahwa Israel saat ini tengah dalam proses untuk memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada di aturan gencatan senjata, termasuk menarik seluruh pasukannya. Hanya saja, lanjut Mencer, membebastugaskan semua personel militer di Lebanon membutuhkan proses panjang.

"Kami juga telah memperjelas bahwa gerakan-gerakan ini belum cukup cepat, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," katanya, seraya menegaskan bahwa Israel menginginkan perjanjian tersebut untuk dilanjutkan.

Israel dan Hizbullah yang juga bersekutu dengan Iran pada bulan November sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang dimediasi oleh Prancis dan Amerika Serikat, yang harapannya dapat mengakhiri pertempuran selama lebih dari setahun.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pasukan Israel akan ditarik dari Lebanon dan pasukan Hizbullah akan ditarik dari Lebanon selatan selama periode 60 hari yang harusnya pada Senin pekan ini proses tersebut sudah berakhir.

Baca juga:

Harapan PM Qatar untuk Masa Depan Gaza, Otoritas Palestina Harus Segera Kembali ke Pemerintahan

Di sisi lain, ada kabar bahwa Israel tengah berdiskusi dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk memperpanjang batas waktu hingga satu bulan lagi.

Bagi warga Lebanon, situasi ini bukan hanya soal politik atau diplomasi, melainkan soal harapan untuk kembali merasakan kehidupan tanpa bayang-bayang konflik. Akankah harapan itu terwujud? Waktu akan berbicara. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan