Alasan Indonesia Kekurangan Tenaga Pendidik Khusus
Rabu, 04 Desember 2024 -
Merahputih.com - Indonesia menghadapi fenomena kekurangan Guru Pendidikan Khusus meski punya banyak sarjana lulusan Pendidikan Luar Biasa (PLB).
Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Putra Asga Elevri mengatakan angka lulusan Pendidikan Luar Biasa berpotensi menyentuh angka 11 ribu.
Menurutnya, penyabab Indonesia kekurangan tenaga pendidik luar biasa karena tidak adanya jalur ASN atau PPPK untuk mereka.
"Mungkin ada 10 ribu -11 ribu, tapi sekarang gak tahu kerja apa. Tapi kalau mungkin ada (jalur) ASN atau PPPK mereka akan tertarik kan," kata dia saat ditemui Merahputih dalam sebuah diskusi di Lobi Gedung A Kemendikbud, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).
Baca juga:
Gaji Guru Honorer Naik, Sistem Pendidikan Nasional Diyakini Makin Baik
Perkiraan angka 11 ribu tersebut merupakan kalkulasi keseluruhan di Indonesia. Dari beberapa universitas lulusan SI tahun 2014-2018 ada 5.000. Lalu lulusan S1 tahun 2019-2023 ada 6.000.
Asga mengaku pihaknya terus melakukan diskusi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan-RB) untuk membahas masalah ini.
Kendati wacana PNS dan PPPK mungkin menarik untuk skema Guru Pendidikan Khusus, sayangnya hal tersebut tidak sesuai dengan yang diatur di dalam nomenklatur Permendikbuk nomor 48 Tahun 2023 terkait Guru Pendidik Khusus.
"Cuma kami tantangannya adalah itu nomenklatur baru, rekrut freshgradute yang bukan guru," ujarnya. (tka)