Ingat! Peniadaan Ganjil-Genap Ikut Diperpanjang Sepekan Kedepan

Kamis, 04 Juni 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menetapkan Jakarta transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, sejumlah tempat ibadah dan Mall boleh beroperasi dengan protokol kesehatan.

Dengan ditetapkannya sistem transisi PSBB di wilayah DKI Jakarta, maka Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya masih meniadakan sistem penindakan Ganjil-Genap.

"Pembatasan Ranmor dengan sistem Ganjil Genap (Gage) terhitung mulai tanggal 5 Juni 2020 sampai seminggu kedepan tetap ditiadakan," ujar Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar kepada wartawan, Kamis (4/6).

Baca Juga:

Harga APD Baju Hazmat Mahal, Jateng Mampu Bikin Sendiri dengan Harga Rp40.000

Fahri melanjutkan, dirinya belum bisa memastikan apkah setelah satu pekan kedepan ditiadakan bakal kembali dioperasikan. Sebab, pihaknya akan menyesuaikan dengan kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta.

"Nanti kita lihat evalusinya," ungkap dia.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S. Latuheru menjelaskan, pihaknya sudah siap dengan kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta terkait masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Ganjil genap (ANTARA//Aprillio Akbar)
Ganjil genap (ANTARA//Aprillio Akbar)

Oleh karena itu ia pun sudah melakukan persiapan pengawasan kepada sejumlah tempat keramaian seperti Mall, Pasar, tempat wisata dan juga terminal.

"Nah data datanya sudah nanti kita lanjut," ujar Audie.

Sementara itu, Dandim 0503/JB Kolonel Kav Valian Wicaksono menjelaskan, pihaknya sudah memetakan sejumlah titik keramaian seperti di 22 Mall, 48 Pasar, 31 Halte Bus TransJakrta, 9 Stasiun KRL dan dua terminal bus.

"Setiap titik nanti kita akan perkuat dengan unsur TNI maupun polri minimal kekuatannya satu regu di tiap titik. Tetap juga kita bergabung dangan unsur dari Satpol PP," ucap Valian.

Baca Juga:

Warga yang Merasa Tertular Virus Corona Jangan Minum Obat Sendiri

Satu regu kata Valian jumlahnya bervariasi mulai dari 10 personel aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpol sampai dengan sekitar 30 personel. Sebab, jumlah personel yang disiagakan sesuai dengan besar kecilnya lokasi pengawasan.

Kemudian juga dari pihak pengelol seperti pasar yang memiliki pengamanan sendiri. "Jadi kita sifatnya membantu menegakkan disiplin. Tetapi itu kita terus evalusi gitu," tutup Valian. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan