Indonesia Usulkan Reformasi Total IMF dan Bank Dunia, Hapus Sistem Voting Berbasis Saham

Jumat, 26 September 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Indonesia mengusulkan reformasi total terhadap institusi keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dalam pertemuan tingkat menteri kelompok G77 di sela Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

“Kita mengusulkan reformasi yang secara nyata dilakukan di international financial institutions. Banyak yang harus dirombak karena IMF dan World Bank saat ini sudah berbeda dengan saat diluncurkan,” kata Direktur Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Tri Tharyat, dalam keterangan kepada media, dikutip Jumat (26/9)

Menurut Tri, tujuan awal pembentukan IMF dan Bank Dunia pada 1945 untuk menjaga stabilitas moneter global sudah tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini.

Baca juga:

Kebijakan Tarif AS Dinilai Menyalahi ‘Rukun Iman’ Perdagangan Bebas, DPR Minta WTO, IMF Hingga Bank Dunia Dibubarkan

Indonesia khususnya menyoroti sistem pengambilan keputusan di Bank Dunia yang masih menggunakan mekanisme voting berbasis saham, bukan prinsip satu negara satu suara.

Sistem voting itu dinilai tidak lagi mencerminkan realitas ekonomi global saat ini, karena banyak negara berkembang telah tumbuh menjadi kekuatan ekonomi utama.

Tri mencontohkan kelompok BRICS, termasuk Indonesia yang baru bergabung, memiliki kontribusi hampir 40 persen terhadap total ekonomi global.

Baca juga:

Bank Dunia Sebut Penciptaan Lapangan Kerja Kelas Menengah di Indonesia Tertinggal

Namun, lanjut dia, kekuatan ekonomi tersebut belum tercermin dalam struktur pengambilan keputusan di IMF dan Bank Dunia.

“Negara-negara yang dulunya berkembang atau miskin sekarang sudah menjadi major economy dan pemain kuat dalam pengambilan keputusan global,” tandas pejabat Kemenlu itu, dikutip Antara. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan