Indonesia Usulkan Reformasi Total IMF dan Bank Dunia, Hapus Sistem Voting Berbasis Saham
Peserta berdiri di dekat logo IMF pada International Monetary Fund - World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 12 Oktober 2018. ANTARA/REUTERS/Johannes P. Christo
MerahPutih.com - Indonesia mengusulkan reformasi total terhadap institusi keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dalam pertemuan tingkat menteri kelompok G77 di sela Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
“Kita mengusulkan reformasi yang secara nyata dilakukan di international financial institutions. Banyak yang harus dirombak karena IMF dan World Bank saat ini sudah berbeda dengan saat diluncurkan,” kata Direktur Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Tri Tharyat, dalam keterangan kepada media, dikutip Jumat (26/9)
Menurut Tri, tujuan awal pembentukan IMF dan Bank Dunia pada 1945 untuk menjaga stabilitas moneter global sudah tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini.
Baca juga:
Indonesia khususnya menyoroti sistem pengambilan keputusan di Bank Dunia yang masih menggunakan mekanisme voting berbasis saham, bukan prinsip satu negara satu suara.
Sistem voting itu dinilai tidak lagi mencerminkan realitas ekonomi global saat ini, karena banyak negara berkembang telah tumbuh menjadi kekuatan ekonomi utama.
Tri mencontohkan kelompok BRICS, termasuk Indonesia yang baru bergabung, memiliki kontribusi hampir 40 persen terhadap total ekonomi global.
Baca juga:
Bank Dunia Sebut Penciptaan Lapangan Kerja Kelas Menengah di Indonesia Tertinggal
Namun, lanjut dia, kekuatan ekonomi tersebut belum tercermin dalam struktur pengambilan keputusan di IMF dan Bank Dunia.
“Negara-negara yang dulunya berkembang atau miskin sekarang sudah menjadi major economy dan pemain kuat dalam pengambilan keputusan global,” tandas pejabat Kemenlu itu, dikutip Antara. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa Laksanakan Redenominasi Rupiah
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Menko Yusril Akui Ada Penegakan Hukum Perparah Ketidakadilan Ekonomi
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga