Ilmuwan Menonton Bintang Mati Secara Real-Time untuk Pertama Kalinya

Jumat, 14 Januari 2022 - Muchammad Yani

KEMATIAN bintang adalah salah satu peristiwa paling dramatis dan kejam di luar angkasa. Baru-baru ini para astronom telah melihat kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu melihat secara langsung ledakan bintang raksasa. Sebuah teleskop berbasis darat telah memberikan tampilan secara real-time dari kematian bintang raksasa super merah. Walaupun ini bukan bintang yang paling terang atau berat, namun hal ini termasuk sesuatu yang besar.

Menurut laman Space.com, salah satu bintang raksasa merah yang paling populer adalah Betelgeuse. Bintang tersebut terkenal karena peredupannya yang tidak stabil. Bintang yang baru saja meledak adalah supergiant merah yang memiliki berat 10 kali dari berat matahari. Bintang tersebut terletak sekitar 120 juta tahun cahaya dari Bumi di galaksi NGC 5731.

Baca juga:

Badan Antariksa Rekrut Penyandang Disabilitas

Dalam sebuah studi baru, para astronom mulai mengumpulkan pengamatan wilayah termasuk supernova melalui banyak teleskop. Pengumpulan tersebut telah dimulai pada awal Januari 2020 dan terus berlanjut selama hampir satu tahun setelah ledakan. Diambil bersama dengan beberapa pengamatan arsip, semua informasi itu memberi para ilmuwan gambaran tentang seperti apa lingkungan itu, serta bagaimana bintang tersebut berperilaku di hari-hari terakhirnya dan bagaimana supernova terbuka.

Supergiant merah yang memiliki berat 10 kali dari berat matahari. (Foto: 24HTECH.ASIA)

Supergiant merah yang memiliki berat 10 kali dari berat matahari. (Foto: 24HTECH.ASIA)

Hal yang paling menarik bagi para astronom adalah pengamatan bintang-bintang yang dikumpulkan selama empat bulan terakhir pra-supernova, yang menunjukkan cahaya ekstra di wilayah tersebut. Pengamatan sebelumnya tidak memberikan bukti bahwa supergiant merah berperilaku berbeda sebelum ledakan.

Baca juga:

Wisata Antariksa Seharga Rp1,7 miliar, Berani Coba?

Seorang penulis senior studi yaitu Raffaella Margutti, yang juga seorang astronom di UC Berkeley telah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Kami belum pernah mengkonfirmasi aktivitas kekerasan seperti itu di bintang super raksasa merah yang sekarat di mana kami melihatnya menghasilkan emisi bercahaya seperti itu, kemudian runtuh dan terbakar, sampai sekarang,” ujarnya.

Salah satu bintang raksasa merah yang paling populer adalah Betelgeuse. (Foto: Flipboard)
Salah satu bintang raksasa merah yang paling populer adalah Betelgeuse. (Foto: Flipboard)

Para astronom berharap melihat lebih banyak supergiant merah sebelum letusan, untuk lebih memahami hari-hari terakhir sebelum peristiwa supernova.

"Saya sangat senang dengan semua 'tidak diketahui' baru yang telah dibuka oleh penemuan ini," kata Jacobson-Galán yang merupakan seorang astronom National Science Foundation Graduate Research Fellow di University of California Berkeley.

"Mendeteksi lebih banyak peristiwa seperti SN 2020tlf akan secara dramatis memengaruhi cara kita mendefinisikan bulan-bulan terakhir evolusi bintang, menyatukan pengamat dan ahli teori dalam upaya memecahkan misteri tentang bagaimana bintang masif menghabiskan saat-saat terakhir hidup mereka," tambahnya. (frs)

Baca juga:

Solusi Bersihkan Sampah Antariksa adalah Lem

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan