Hanya Perlu Olahraga Ringan untuk Lawan Depresi

Minggu, 17 April 2022 - Dwi Astarini

BANGUN dan bergeraklah! Bahkan aktivitas fisik ringan, seperti jalan cepat, secara substansial dapat menurunkan risiko depresi. Demikian diungkap dalam analisis data baru.

"Sebagian besar manfaat terwujud ketika beralih dari tidak ada aktivitas ke setidaknya beberapa," ujar para peneliti seperti diberitakan CNN (14/4).

Tingkat olahraga yang direkomendasikan di Amerika Serikat, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS, termasuk aktivitas aerobik pada tingkat sedang (seperti jalan cepat) selama 2,5 jam seminggu, dibarengi dengan latihan semua kelompok otot utama dua kali sehari tiap pekan.

BACA JUGA:

Lakukan Ini Supaya Enggak Dehidrasi Saat Olahraga di Bulan Puasa

Sebagai alternatif, seseorang dapat memilih latihan aerobik yang kuat, seperti berlari, selama 1,25 jam setiap minggu, dibarengi dengan jumlah latihan kekuatan yang sama.

Menurut CDC, olahraga sedang hingga berat baik untuk kamu. Rutinitas itu meningkatkan jam tidur, menurunkan tekanan darah, melindungi terhadap penyakit jantung, diabetes dan kanker, mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan melawan kecemasan dan depresi.

Namun, di dunia yang sibuk saat ini, banyak orang merasa sulit untuk melakukan jogging atau mengunjungi gym. Tambahkan depresi ke dalam campuran, dan motivasi untuk berolahraga semakin turun, kata para ahli.

Walau sedikit, tetap membantu

kesehatan mental
Manfaatnya paling kuat ketika seseorang beralih dari mager untuk menambahkan gerakan pada hari itu. (freepik/lookstudio)


Meta-analisis, yang diterbitkan di jurnal JAMA Psychiatry, mengamati 15 studi yang melibatkan lebih dari 190.000 orang untuk menentukan berapa banyak olahraga yang dibutuhkan untuk mengurangi depresi.

Orang dewasa yang melakukan aktivitas setara dengan 1,25 jam jalan cepat per minggu memiliki risiko depresi 18 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga, kata studi tersebut.

Bila ditingkatkan ke volume aktivitas yang setara dengan 2,5 jam jalan cepat per minggu dikaitkan dengan risiko depresi 25 persen lebih rendah, menurut para peneliti.

Manfaatnya paling kuat ketika seseorang beralih dari mager untuk menambahkan gerakan pada hari itu, kata studi tersebut. Namun, berolahraga di atas tingkat yang disarankan tidak memberikan manfaat tambahan.

"Temuan kami karena itu memiliki implikasi baru yang penting bagi praktisi kesehatan yang membuat rekomendasi gaya hidup, terutama untuk individu yang tidak aktif yang mungkin menganggap target (olahraga) yang direkomendasikan saat ini tidak realistis," tulis para peneliti.

Penelitian sebelumnya

membersihkan rumah
Melakukan pekerjaan rumah tangga mengurangi hari-hari kesehatan mental yang buruk sekitar 10 persen. (freepik/yanalya)


Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan hasil yang serupa, orang yang berolahraga memiliki sekitar 43 persen lebih sedikit hari kesehatan mental yang buruk.

"Bahkan hanya berjalan tiga kali seminggu tampaknya memberikan kesehatan mental yang lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali," penulis studi Adam Chekroud, asisten profesor psikiatri di Universitas Yale, AS mengatakan kepada CNN.

Berolahraga dalam sesi 45 menit tiga hingga lima kali seminggu adalah yang paling bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan mental, studi tahun 2018 menemukan. Namun, bahkan melakukan pekerjaan rumah tangga mengurangi hari-hari kesehatan mental yang buruk sekitar 10 persen, kata penelitian tersebut.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan bahwa bahkan olahraga ringan membantu melindungi anak-anak dari depresi. Studi tahun 2020 mengungkapkan bahwa 60 menit gerakan sederhana setiap hari pada usia 12 tahun dikaitkan dengan penurunan rata-rata 10 persen dalam depresi pada usia 18 tahun.

Jenis gerakan termasuk berlari, bersepeda dan berjalan, serta kegiatan seperti melakukan pekerjaan rumah, melukis atau memainkan alat musik. (aru)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan