Gunung Merapi Keluarkan Guguran, Warga Boyolali Panik

Minggu, 08 November 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Sejumlah warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi, wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dikejutkan dengan suara gemuruh longsoran dari puncak Gunung Merapi, Minggu (8/11). Guguran Gunung Merapi tersebut mengarah ke barat.

Kepala Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali Maryanto mengatakan, guguran Gunung Merapi sempat terdengar warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi. Bahkan, guguran Gunung Merapi juga terekam dalam visual pos pemantauan.

"Guguran (longsoran) Gunung Merapi menuju ke arah barat pukul 08.33 WIB. Warga sempat panik langsung keluar rumah kita tenangkan," ujar Maryanto, Minggu (8/11).

Baca Juga:

Contoh Jepang, Tempat Pengungsian Merapi Harus Patuhi Protokol Kesehatan

Dikatakannya, saat guguran terjadi warga di Dukuh Stabelan, sedang beraktivitas di ladangnya dan sawah menanam sayuran. Lokasi desa hanya berjarak sekitar 3 sampai 3,5 kilometer dari puncak Merapi.

"Kami minta warga tetap tenang. Desa Tlogolele saat ini belum ada evakuasi atau warga yang diungsikan. Warga masih beraktivitas normal namun tetap siaga," papar dia.

Petugas memantau aktivitas Gunung Merapi di posko pengamatan di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/11). (MP/Ismail)
Petugas memantau aktivitas Gunung Merapi di posko pengamatan di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/11). (MP/Ismail)

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Tri Mujiyanto, membenarkan adanya guguran Gunung Merapi tersebut. Guguran terdengar jelas dari Desa Jrakah pada pukul 08.34 WIB.

"Guguran mengarah ke Kali Apu dan Trising dengan jarak luncur sekitar 500 meter. Untuk aktivitas Gunung Merapi situasinya masih kita pantau terus," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Gunung Merapi Siaga, La Nyalla Minta Senator Fokus Bantu Warga

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan