Contoh Jepang, Tempat Pengungsian Merapi Harus Patuhi Protokol Kesehatan


Gunung Merapi. (Foto: MP/Ismail).
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi, dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) sejak Kamis (5/11).
Menghadapi kemunginan adanya erupsi Gunung Merapi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pada tiga kepala daerah di Jawa Tengah, yakni Boyolali, Klaten dan Magelang untuk segera menyiapkan tempat pengungsian warga lereng Gunung Merapi.
Ia meminta pada kepala daerah tersebut membuat tempat pengungsian sesuai aturan protokol kesehatan.
Baca Juga:
Gunung Merapi Siaga, La Nyalla Minta Senator Fokus Bantu Warga
"Saya minta kepada para pemimpin daerah agar memperhatikan beberapa hal terkait pengungsian warga," ujar Ganjar, Sabtu (7/11).
Ganjar mengaku terus melakukan koordinasi dengan teman-teman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) yang sudah melakukan siaga sejak Kamis kemarin Bupati di Boyolali, Magelang, dan Klaten sudah siaga.
"Kita hanya minta tolong perhatikan apa yang disampaikan oleh pengamat Merapi dari Yogyakarta," kata Ganjar.
Politikus PDIP ini menegaskan, persoalan yang penting yang harus diperhatikan tiga kepala daerah tersebut adalah soal pandemi harus disediakan tempag pengungsian yang sesuai protokol kesehatan terutama jaga jarak, tempat mencuci tangan, dan fasilitas masker. Ganjar mengaku telah memberikan contoh gambar yang menerapkan protokol kesehatan.

"Karena selama pandemi ini musti kita jaga betul, menata area pengungsian. Harus berjarak, gambarnya, contohnya sudah kita kasih pada tiga bupati," papar dia.
Ganjar mencontohkan, pengalaman yang dilakukan oleh Jepang dalam menangani pengungsi saat pandemi bisa diaplikasikan di tiga daerah itu. Dimana seperti di Jepang warga yang mengungsi dikelompokkan per keluarga dan berjarak.
"Jika gedungnya pengungsian kurang pakai sekolahan. Karena sekolahnya masih daring. Saya cek ke Klaten bisa ndak seperti itu."
Ganjar nenegaskan, terkait jalur evakuasi untuk pengungsi sudah meminta kepada warga yang menggunakan transportasi di area pengungsian untuk dihentikan terlebih dahulu. Pihaknya tidak ingin terjadi sesuatu saat tiba-tiba saat Gunung Merapi meletus.
"Zona bahaya harus sudah bersih tidak ada aktivitas lagi. Termasuk jalur evakuasi jangan digunakan untuk kegiatan selain untuk mengevakuasi warga," pungkas Ganjar. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gunung Merapi Siaga, Ganjar: Daerah Klaten Diperkirakan Paling Terdampak
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi Jadi Wisata Religi, Ratusan Ribu Jemaah Diperkirakan akan Hadir

Jumlah Siswa Keracunan Diduga MBG di Karanganyar Bertambah 105 Siswa
