Gibran Tutup Tempat Isolasi Terpusat dan Alihkan untuk Jualan UMKM

Minggu, 22 Agustus 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai menutup lokasi isolasi terpusat pasien COVID-19 OTG. Hal itu dilakukan seiring banyaknya pasien isolasi terpusat yang sembuh dan turunnya kasus harian.

Berdasarkan data dihimpun MerahPutih.com di pusat informasi Satgas Penanganan COVID-19 Solo pada Sabtu (21/8), jumlah kumulatif kasus terpapar di Solo mencapai 25.115 orang. Dari jumlah tersebut 23.452 sembuh, 536 isolasi mandiri, 100 mendapatkan perawatan di rumah sakit dan 1.027 lainnya meninggal dunia.

Baca Juga

Bantu Warga Terdampak PPKM Level 4, Kementan Sediakan ATM Beras di Solo

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, jumlah warga terpapar COVID-19 OTG yang melakukan isolasi terpusat mulai banyak berkurang. Hal ini menyusul tingginya tingkat kesembuhan dan turunnya kasus harian COVID-19 di Solo.

"Jumlah pasien COVID-19 yang jalani karantina mulai karantina terpusat berkurang banyak. Satu per satu kita kosongkan lokasi isolasi terpusat," ujar Gibran pada MerahPutih.com, Sabtu (21/8).

Dikatakannya, lokasi karantina terpusat yang ditutup, yakni Solo Techno Park (STP), SMPN 25, SMPN 19, SMPN 8, SDN Cemara 2. Lokasi karantina tersebut sudah dibersihkan semua.

"Kita kembalikan fungsinya ke awal. Yang sekolah kita sterilkan untuk persiapan PTM (Pelajar Tatap Muka) yang rencananya dimulai September mendatang," kata dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)

Suami Selvi Ananda ini mengatakan untuk gedung STP ditutup dan kembali difungsikan sebagai pusat UMKM. Ia mengatakan sebagai gantinya serta antisipasi naiknya kasus COVID-19, Pemkot menyiapkan Gedung Graha Wisata sebagai lokasi isolasi terpusat.

"Kita tetap sediakan lokasi isolasi terpusat di Gedung Graha Wisata. Ini sebagai antisipasi jika tiba-tiba ada lonjakan kasus COVID-19," kata dia.

Gedung Graha Wisata Solo, kata dia, saat ini difungsikan sebagai sentra vaksinasi. Pengalihan fungsi menjadi lokasi yang disiapkan untuk isolasi terpusat dilakukan jika vaksinasi di Solo selesai.

"Kami tetap mengingatkan pada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, meskipun kasus turun," kata dia

Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 Solo, Ahyani menambahkan turunnya kasus COVID-19 di Solo mulai terjadi pada akhir Juli lalu. Hal itu dapat dilihat dari turunnya tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di 16 RS rujukan COVID-19.

"Kasus harian turun, penerapan protokol kesehatan jangan sampai lengah dengan pakai masker dobel. Masyarakat juga harus menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas)," pungkas Ahyani. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Dukung Ciptakan Lapangan Kerja, Rutan Solo Bangun Pabrik Garmen Pertama di Jateng

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan