Gibran Tutup Tempat Isolasi Terpusat dan Alihkan untuk Jualan UMKM


Tempat isolasi terpusat COVID-19 OTG di SDN Cemara 2 Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/8). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai menutup lokasi isolasi terpusat pasien COVID-19 OTG. Hal itu dilakukan seiring banyaknya pasien isolasi terpusat yang sembuh dan turunnya kasus harian.
Berdasarkan data dihimpun MerahPutih.com di pusat informasi Satgas Penanganan COVID-19 Solo pada Sabtu (21/8), jumlah kumulatif kasus terpapar di Solo mencapai 25.115 orang. Dari jumlah tersebut 23.452 sembuh, 536 isolasi mandiri, 100 mendapatkan perawatan di rumah sakit dan 1.027 lainnya meninggal dunia.
Baca Juga
Bantu Warga Terdampak PPKM Level 4, Kementan Sediakan ATM Beras di Solo
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, jumlah warga terpapar COVID-19 OTG yang melakukan isolasi terpusat mulai banyak berkurang. Hal ini menyusul tingginya tingkat kesembuhan dan turunnya kasus harian COVID-19 di Solo.
"Jumlah pasien COVID-19 yang jalani karantina mulai karantina terpusat berkurang banyak. Satu per satu kita kosongkan lokasi isolasi terpusat," ujar Gibran pada MerahPutih.com, Sabtu (21/8).
Dikatakannya, lokasi karantina terpusat yang ditutup, yakni Solo Techno Park (STP), SMPN 25, SMPN 19, SMPN 8, SDN Cemara 2. Lokasi karantina tersebut sudah dibersihkan semua.
"Kita kembalikan fungsinya ke awal. Yang sekolah kita sterilkan untuk persiapan PTM (Pelajar Tatap Muka) yang rencananya dimulai September mendatang," kata dia.

Suami Selvi Ananda ini mengatakan untuk gedung STP ditutup dan kembali difungsikan sebagai pusat UMKM. Ia mengatakan sebagai gantinya serta antisipasi naiknya kasus COVID-19, Pemkot menyiapkan Gedung Graha Wisata sebagai lokasi isolasi terpusat.
"Kita tetap sediakan lokasi isolasi terpusat di Gedung Graha Wisata. Ini sebagai antisipasi jika tiba-tiba ada lonjakan kasus COVID-19," kata dia.
Gedung Graha Wisata Solo, kata dia, saat ini difungsikan sebagai sentra vaksinasi. Pengalihan fungsi menjadi lokasi yang disiapkan untuk isolasi terpusat dilakukan jika vaksinasi di Solo selesai.
"Kami tetap mengingatkan pada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, meskipun kasus turun," kata dia
Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 Solo, Ahyani menambahkan turunnya kasus COVID-19 di Solo mulai terjadi pada akhir Juli lalu. Hal itu dapat dilihat dari turunnya tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di 16 RS rujukan COVID-19.
"Kasus harian turun, penerapan protokol kesehatan jangan sampai lengah dengan pakai masker dobel. Masyarakat juga harus menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas)," pungkas Ahyani. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Dukung Ciptakan Lapangan Kerja, Rutan Solo Bangun Pabrik Garmen Pertama di Jateng
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Permohonan SKCK di Polresta Surakarta Melonjak, Masyarakat Disarankan Urus Surat di Polsek

Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Pemkot Pastikan Revitalisasi Segaran Peninggalan Era PB X tak Langgar UU Cagar Budaya

Baru 13 SPPG yang Beroperasi, Pemkot Solo Ingatkan Jangan Kurangi Kualitas MBG

KemenPU Tinjau Gedung DPRD Solo yang Dibakar saat Demonstrasi, Biaya Perbaikan Bakal Diusulkan ke Pemerintah Pusat

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Polisi Temukan Mobil yang Dipakai Membawa Lari Uang Nasabah Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp 10 Miliar Lenyap

Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis

Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
