Fakta Tingkat Literasi di Seluruh Dunia
Jumat, 01 Oktober 2021 -
LITERASI didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Sederhananya, jika kamu dapat menulis dan membaca bahasa yang kamu gunakan, kamu dianggap sebagai orang yang melek huruf. Literasi adalah aspek penting dari pendidikan.
Pada bidang pendidikan, pengetahuan dapat diperoleh dari membaca buku dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Orang yang buta huruf cenderung kehilangan informasi, lantaran ketidakmampuannya untuk memahami isi teks.
Baca Juga:

Meskipun pengalaman berperan penting dalam mengembangkan pengetahuan dasar seseorang, dokumen dan buku tidak ada bandingannya. Inilah beberapa fakta mengenai tingkat literasi yang ada di seluruh dunia, dikutip dari laman ecoleglobale.
Korea Selatan termasuk dalam kategori negara yang paling melek huruf di dunia, sebesar 100%. Buktinya, guru sangat dijunjung tinggi dan dihormati. Di Korea Selatan, guru dianggap berada di tingkatan tertinggi. Pendidikan di negara ginseng ini sangat tegas dan keras dalam mendidik siswa-siswanya.
Selain itu, siswa di Korea Selatan memiliki minimal waktu belajar selama 16 jam. Oleh sebab itu tidak heran jika Korea Selatan dikategorikan memiliki tingkat literasi yang tinggi. Tak hanya Korea Selatan, negara dengan tingkat literasi yang tinggi, meliputi Finlandia, Belanda, Swedia, Australia, dan Jepang.
Baca Juga:
Perut Mulas di Toko Buku? Mungkin Kamu Mengalami Fenomena Mariko Aoki

Berikutnya adalah India. Negara ini memiliki tingkat literasi paling rendah, yakni sekitar 74%. Sekitar sepertiga dari orang buta huruf di dunia, ada di India. Ini lantaran populasi di India yang sangat besar. Tingkat literasi yang rendah ini, disebabkan pula oleh faktor perekonomiannya yang rendah.
Kemudian hampir delapan ribu siswa di Amerika Serikat berhenti dari sekolah menengah setiap tahunnya, tapi kasusnya berbeda dengan sekolah di India. Sebenarnya, mereka memiliki kemampuan untuk bekerja dan berkontribusi meningkatkan perekonomian. Tetapi mereka lebih memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan dan berpengaruh pada perekonomian yang buruk.
Namun, masih ada satu dari setiap empat anak Amerika tumbuh di bawah bimbingan yang tepat untuk membaca. Sementara, di industri kesehatan di Amerika Serikat mengalami kerugian sekitar USD70 juta atau Rp1 triliun, lantaran tingkat melek huruf yang rendah di negara tersebut. (Cil)
Baca Juga: