Erick Perintahkan Bio Farma Tingkatkan Kapasitas Produksi Vaksin COVID-19

Kamis, 07 Januari 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Perusahan pelat merah bidang farmasi, PT Bio Farma (Persero) diperintahkan untuk meningkatkan kemampuan dan memacu kesiapan kapasitas produksi, pengamanan rantai dingin (cold chain), dan distribusi untuk mendukung program vaksinasi COVID-19.

"Harus berjalan lancar dan tanpa hambatan karena seluruh masyarakat Indonesia menaruh harapan tinggi agar program vaksinasi nasional ini berlangsung sukses," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir di Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1).

Baca Juga:

PSBB Diperketat, Industri Keuangan Berjalan Normal

Ia mengapresiasi Bio Farma yang terus memantau pergerakan vaksin yang sudah dikirim ke 34 provinsi dengan penggunaan Internet of Things (IoT) untuk memonitor produksi, suhu di tempat penyimpanan hingga truk pengiriman, dan distribusi vaksin secara akurat dan real-time.

“Tidak hanya urusan penyediaan dan produksi. Yang juga menjadi misi penting Bio Farma yakni menjaga mutu dan ketepatan waktu hingga pengiriman terakhir ke seluruh provinsi. Jangan sampai gagal. Ini demi Indonesia," ujarnya dikutip Antara.

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Bio Farma. (Foto: Antara)
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Bio Farma. (Foto: Antara)

Bio Farma telah mendapat penugasan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, untuk penyediaan vaksin selama 2020-2022. Hingga kini, pemerintah telah melakukan pemesanan atau firm order 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai perusahaan farmasi internasional dan melalui COVAX Facility.

Holding BUMN farmasi itu juga akan berperan penting dalam uji klinik dan produksi vaksin merah putih dan menyiapkan kapasitas untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin COVID-19 multiplatform per tahun untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), yang kemudian akan didistribusikan untuk berbagai negara di dunia. Produksi ini ditargetkan mulai akhir Kuartal IV 2021 atau Kuartal I 2022.

Baca Juga:

Doni Monardo Klaim Pembatasan Aktivitas Bisa Turunkan Kasus COVID-19 Sampai 20%

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan