Epilepsi, Penyakit Kejang Berulang 

Kamis, 18 April 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - GANGGUAN aktivitas listrik di otak menjadi penyebab terjadinya kejang berulang pada sebagian atau seluruh tubuh yang disebut epilepsi. Seperti dilansir Alodokter, seseorang dinyatakan menderita epilepsi jika pernah mengalami kejang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas. Epilepsi bisa diidap semua kelompok usia. Namun, biasanya kondisi ini dimulai saat masih anak-anak atau saat berusia lebih dari 60 tahun

Gelaja utama epilepsi ialah kejang. Pada penderita epilepsi, ada dua jenis kejang yang bisa terjadi, yaitu kejang total dan kejang parsial. Gejala yang menyertai kejang juga dapat bervariasi sesuai tipenya.

Baca juga:

Jangan Keliru, ini Perbedaan Kejang Demam dan Epilepsi

Belum diketahui secara pasti hal yang menyebabkan epilepsi. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang diduga dapat memengaruhi pola aktivitas listrik otak, yaitu cedera kepala, meningitis, dan cerebral palsy.

Selain itu, ada beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang epilepsi, yaitu riwayat epilepsi pada keluarga (faktor genetik), stroke, dan demensia.

Epilepsi tidak dapat disembuhkan secara total. Meski demikian, dokter dapat memberikan obat antikejang untuk mengurangi frekuensi kejang. Jika pemberian obat-obatan tidak cukup efektif, dokter dapat merekomendasikan operasi.

Penderita gangguan kesehatan tertentu dapat menurunkan risiko terkena epilepsi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga, dan tidak merokok. Sementara itu, pada ibu hamil, rutin memeriksakan kandungan bisa mengurangi risiko terjadinya epilepsi pada bayi setelah dilahirkan.(*)

Baca juga:

11 Langkah Menolong Penderita Epilepsi yang Kambuh dan Kejang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan