Ekonomi Turun, Sri Mulyani Tegaskan Indonesia Belum Resesi

Kamis, 06 Agustus 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Indonesia diklaim belum mengalami resesi karena baru mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada triwulan II-2020, yang merupakan pertama kalinya sejak krisis 1998. Syarat suatu negara mengalami resesi ekonomi adalah menghadapi pertumbuhan ekonomi negatif selama dua triwulan berturut-turut secara tahun ke tahun.

"Sebetulnya kalau dilihat dari tahun ke tahun belum resesi, karena baru pertama kali mengalami kontraksi," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta.

Ia menegaskan, ekonomi yang turun akibat pandemi ini, menjadi pemicu pihaknya, agar pada kuartal 3 dan 4 tidak negatif dan terhindar dari zona negatif. Langkahnya, pemerintah bersama BI, OJK maupun pemangku kepentingan terus berupaya untuk mendorong percepatan stimulus maupun insentif yang sudah direncanakan agar ekonomi kembali menggeliat.

Baca Juga:

Ojek Daring Paling Diminati Komuter di Kawasan Jabodetabek

Sri mengharapkan, dengan berbagai kebijakan ekonomi pada triwulan III tahun ini dapat tumbuh pada kisaran 0-0,5 persen dan triwulan IV 2020 dapat tumbuh hingga mendekati 3 persen agar pertumbuhan bisa kembali ke zona positif.

"Triwulan empat kita berharap bisa meningkat mendekati tiga persen. Kalau itu terjadi maka keseluruhan tahun bisa terjaga di zona positif, minimal 0-1 persen," katanya seperti dilansir kantor Berita Antara.

Ia mengakui upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi bukan merupakan hal yang mudah mengingat berbagai sektor lapangan usaha maupun kelompok pengeluaran mengalami kontraksi yang dalam.

"Triwulan tiga memang probabilitas negatif masih ada, karena penurunan beberapa sektor mungkin tidak pulih secara cepat," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi terkontraksi pada level negatif untuk pertama kalinya sejak triwulan I-1999, setelah perekonomian pada triwulan II-2020 tumbuh negatif 5,32 persen.

Baca Juga:

Kang Emil Nyatakan di Jawa Barat Tak Ada Zona Merah COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan