Ekonomi Tiongkok Melambat dalam 6 Tahun

Sabtu, 22 Agustus 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih, Bisnis-Pertumbuhan sektor manufaktur di Tiongkok mengalami perlambatan dalam enam tahun pada Agustus ini. Hal itu terjadi seiring dengan menurunnya permintaan ekspor dan pasar domestik belakangan ini.

Berdasarkan data indeks pembelian manajer manufaktur yang dikeluarkan Caixin/Maarkit, menunjukan terjadi penurunan dari 47,1 dari 47,8 pada bulan Juli lalu. Angka yang keluar ini adalah angka terendah sejak Maret 2009, di tengah krisis keuangan global, dan keenam kali berturut-turut berada di bawah level 50.

Analis strategi pasar dari CMC, Nicholas Theo mengatakan melemahnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok ini tentu akan berdampak juga kepada perbaikan ekonomi dunia. Karena, Tiongkok merupakan konsumen yang penting dari produk dan layanan dunia.

"Tiongkok yang sekarang bukan hanya 'pabrik' dunia. Tiongkok juga konsumen penting dari produk dan layanan dunia. Banyak perusahaan dan industri yang bergantung pada konsumen Tiongkok kini 'dilemahkan' karena daya beli mereka berkurang," katanya dikutip dari BBC, Sabtu (22/8).

Selain itu, Beijing juga masih kesulitan dalam menstabilkan bursa saham negara itu setelah mengalami kerugian yang tajam pada awal musim panas. Merupakan salah satu penyebab lambatnya perekonomian di Tiongkok dan berimplikasi terhadap perbaikan ekonomi dunia.

Sebagai informasi, pada bulan Agustus, bank sentral mengejutkan pasar dunia setelah mengambil langkah untuk mendevaluasi mata uang Negari Tirai Bambu tersebut (Yuan) dan memungkinkan fluktuasi yang lebih bebas dengan perkembangan pasar.

"Langkah ini dilihat sebagai cara untuk mendukung sektor ekspor negara tersebut yang melemah sehingga barang-barang asal Tiongkok semakin murah di luar negeri," pungkasnya. (rfd)

Baca Juga: 

Awas, Produk Impor Asal Tiongkok Makin Banyak Akibat Devaluasi Yuan

Wapres: Pelemahan Rupiah Karena Pengaruh Devaluasi Yuan

Rupiah Keok Pasca Tiongkok Devaluasi Yuan

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan