Pemimpin Keuangan G7 Soroti Tarif Trump Bikin Naiknya Ketidakpastian Ekonomi Global


Presiden AS Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Para pemimpin keuangan dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa berencana merilis komunike bersama pada Kamis (22/5), hari terakhir pertemuan mereka di Kanada.
Para pemimpin keuangan G7 telah menyuarakan kekhawatiran serius terhadap meningkatnya ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh pemberlakuan tarif impor besar-besaran oleh Presiden AS Donald Trump.
Hal itu disampaikan sejumlah pejabat yang menghadiri pertemuan tertutup para menteri keuangan (menkeu) dan gubernur bank sentral G7—kelompok negara-negara maju dengan perekonomian terbesar—yang digelar di sebuah hotel di kawasan resor pegunungan Kanada pada Rabu (21/5).
Mereka berusaha mencari titik temu di antara negara-negara anggota G7, tetapi perbedaan pendapat tetap muncul, terutama yang berkaitan dengan tekanan terhadap Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Baca juga:
80 Ribu Koperasi Merah Putih Diklaim Bakal Bikin Ekosistem Ekonomi di Desa
Meski demikian, mereka bersepakat untuk menjaga kekompakan dalam menghadapi tantangan bersama, menurut seorang pejabat Jepang yang berbicara secara anonim.
Diskusi hari pertama berlangsung di tengah situasi bahwa AS belum menandatangani perjanjian dagang formal dengan mitra-mitra utamanya, setelah Trump pada awal April mengumumkan tarif dagang besar-besaran terhadap hampir seluruh negara di dunia.
Pendekatan Trump yang konfrontatif di bidang perdagangan telah membuat prospek ekonomi global kian tak menentu.
Namun, Amerika Serikat dan China telah setuju untuk saling mengurangi tarif setelah kedua negara mencapai kesepakatan awal dalam perundingan tingkat tinggi di Swiss pekan lalu.
Menkeu AS Scott Bessent—tokoh sentral dalam negosiasi tarif Trump dengan negara-negara lain—turut hadir dalam diskusi tersebut.
Menkeu Jepang Katsunobu Kato mengatakan, dia menyampaikan dalam diskusi bahwa ketimpangan perdagangan disebabkan oleh masalah-masalah mendasar dalam ekonomi suatu negara.
Ketimpangan itu seharusnya diatasi dengan peningkatan permintaan domestik dan pengurangan defisit anggaran, bukan dengan tarif.
Sebagai ketua G7 tahun ini, Kanada menggelar pertemuan itu sebagai persiapan menjelang KTT tahunan di Kananaskis, Kanada, yang akan diadakan kurang dari sebulan lagi.
"Ini adalah momen sangat penting bagi G7 dan dunia. Peran kami adalah mengembalikan stabilitas dan pertumbuhan. Saya kira, itulah dua tujuan utama yang ingin kami capai," katanya.
Meski ketegangan dengan AS belum reda terkait kebijakan tarif Trump, Champagne mengatakan, semangat dari pertemuan G7 itu adalah "mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia." (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Daftar Stimulus Baru Yang Disiapkan Bagi Rakyat, Termasuk Buat Pengemudi Ojol

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah

Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
