DPR Nyatakan Harga Pertalite Memberatkan Masyarakat
Rabu, 22 April 2015 -
MerahPutih Bisnis - Rencana Pertamina memproduksi bahan bakar jenis baru Ron 90 ditentang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) apabila harga jual terlalu tinggi. Harga tinggi diprediksi bakal membebani masyarakat.
"Kalau harga di tengah-tengah antara premium dan pertamax pasti membebani masyarakat," kata Bowo kepada Merahputih.com, di Jakarta, Rabu (22/4).
Bowo menyarankan Pertamina lebih baik memperbaiki kualitas produk Ron 88 atau Premium ketimbang harus membebani masyoarakat dengan produk baru tersebut. Pasalnya, impor premium dari PT Petral selama ini tidak murni Ron 88. "Karena itu campuran. Jadi enggak mungkin murni," kata dia.
Ditambahkan Bowo, Ron 90 itu hanya sekadar penamaan saja. Karena itu, tak masalah jika premium dimasukkan ke dalam klasifikasi Ron 90. "Enggak masalah mau oktan 90 dikasih nama premium, mereka (masyarakat) tahunya harga jangan sampai naik," tandasnya.
Sebelumnya, Vice President Fuel Marketing Pertamina Muhammad Iskandar menyampaikan kepada wartawan, harga pertalite diperkirakan sekira Rp8.000 - Rp 8.300 per liter. Harga ini berada di tengah-tengah harga jual premium dan pertamax. (mad)