Di Surabaya, 79 Persen Warga Terpapar COVID-19 Berusia Produktif

Jumat, 04 Maret 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Dalam sepekan terakhir, angka kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya mulai berkurang. Tercatat kasus aktif di Kota Surabaya pada 23 Februari 2022 sebanyak 5.117 kasus dan pada 2 Maret 2022 menjadi 3.769 kasus atau berkurang sebanyak 1.348 kasus.

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, dari data assesmen situasi COVID-19 di Kota Surabaya, pada Minggu ketiga dan keempat bulan Februari 2022, kasus konfirmasi Covid-19 berada di angka 455,39 per 100 ribu penduduk menjadi 324,04 per 100 ribu penduduk.

Baca Juga:

Di Solo, Nakes Terpapar COVID-19 Masuk Isoter Hotel

"Untuk angka rawat inap di rumah sakit mencapai 31,49 per 100 ribu penduduk, menjadi 27,15 per 100 ribu penduduk. Sedangkan, angka positive rate perbandingan jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan sebesar 19,17 persen menjadi 14,51 persen," terang Nanik saat dikonfirmasi, Kamis (03/03/2022).

Ia menambahkan, pasien COVID-19 di Kota Surabaya di tahun 2022, mayoritas yang terpapar ada di usia produktif sebanyak 79,99 persen dengan penyebab penularan karena tingginya mobilitas dari masyarakat yang meningkatkan risiko untuk terpapar.

"Terhitung pada Rabu (2 Maret 2022), angka kesembuhan Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 93,96 persen dan angka kematian mencapai 2,52 persen dari total kasus kumulatif Covid-19," terang Nanik.

Untuk tracing (pelacakan) di Surabaya, pihaknya menerapkan dua teknik, yakni tracing secara langsung dan tidak langsung. Pada teknik tracing langsung, petugas tim tracing akan mendatangi alamat rumah pasien sesuai notifikasi dari aplikasi Kemenkes dengan menggunakan APD dan minimal masker N95.

"Kedua, yakni teknik tracing secara tidak langsung. Para petugas dari tim tracing akan menghubungi pasien via telepon sesuai nomor yang tertera pada aplikasi Kemenkes," tuturnya.

Jika ada warga yang terkonfirmasi COVID-19, kata ia, maka akan dilakukan tracing untuk mencari kontak erat. Setelah itu, akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan swab kepada semua kontak erat.

"Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang bergejala ringan atau tidak bergejala (OTG) akan dievakuasi ke isolasi terpusat (isoter) di Hotel Asrama Haji (HAH) atau hotel berbayar yang direkomendasikan. Sedangkan pasien yang bergejala sedang sampai berat akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang menangani pelayanan Covid-19," lanjutnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Antara)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Antara)

Tercatat, tingkat keterisian tempat tidur pada Minggu lalu mencapai 51,62 persen. Namun, Rabu 2 Maret 2022, hanya mencapai 10,65 persen dari total tempat tidur yang ada. Lalu keterisian di Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak (RSLT) yang dibuka sejak awal bulan Februari 2022 tidak sempat digunakan.

Di sisi lain, terdapat temuan klaster baru di Kota Surabaya pada tahun 2022, yakni klaster fasilitas umum, keluarga, riwayat perjalanan dalam dan luar negeri, PTM sekolah, dan perkantoran.

Untuk mengantisipasi penularan ini, pihaknya mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster (dosis ketiga) untuk masyarakat umum. Vaksinasi booster kini bisa diberikan kepada masyarakat dengan interval tiga bulan dari dosis 2.

Capaian vaksinasi booster Kota Surabaya hingga Rabu 2 Maret 2022 untuk dosis 3 lansia sebanyak 87.626 atau 96,63 persen dari total sasaran lansia siap vaksin dengan interval tiga bulan dari dosis 2 sebanyak 90.678 orang. Untuk dosis 3 nonlansia mencapai 328.163 atau 56,47 persen. (Andika Eldon / Jawa Timur)

Baca Juga:

Penambahan Kasus Harian COVID-19 Turun Lagi, Tak Sampai 38 Ribu

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan