Demo di Depan Gedung UNHCR Ricuh, Imigran Afghanistan Gunakan Anak Sebagai 'Tameng'
Selasa, 24 Agustus 2021 -
Merahputih.com - Aksi unjuk rasa oleh ratusan imigran asal Afghanistan di depan Gedung UNHCR, Menara Revindo, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8) berakhir dengan bentrok.
Awalnya, massa berkumpul di trotoar, di depan kantor UNHCR. Tidak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak WN Afganistan ikut berdemo. Mereka membawa sejumlah poster. Di antaranya bertulisan "We are mentally exhausted by long processing times", "UNHCR Indonesia mohon untuk tidak menyalahi prosedur kerja, konvensi 1951 dan protokol 1967. Hentikan kebijakan yang tidak manusiawi terhadap pencari suaka di Indonesia. Kami butuh perpindahan sebabkan kami hidup sengsara".
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Wanita Afghanistan Kakinya Dirantai oleh Suami Mereka
Sejumlah aparat polisi terlihat berjaga-jaga di lokasi. Saat ini mereka meneriakkan yel-yel 'We want justice'. Namun, usaha aparat kepolisian untuk membubarkan aksi dihiraukan mereka. Berkali- kali aparat menggunakan pengeras suara kepolisian telah mengingatkan agar massa membubarkan diri karena di DKI Jakarta masih berlaku PPKM Level 3.
Pantauan Merahputih.com, mereka tetap berusaha untuk untuk bertahan di depan gedung UNHCR. Akhirnya kepolisian mendatangkan puluhan personel untuk membubarkan massa demonstrasn secara paksa.

Setelah tiga kali peringatan dihiraukan, polisi langsung menyerbu untuk memukul mundur massa. Sementara, massa sempat bersikeras bertahan di lokasi. Bahkan, beberapa orang dewasa menggunakan anak-anak menjadi tameng guna menghindari dorongan dari polisi.
Baca Juga:
Facebook Jaga Keamanan Akun Pengguna Asal Afghanistan
Akibatnya, ada sejumlah anggota demonstran diamankan polisi. Mereka sempat melakukan perlawanan ketika hendak dibawa ke mobil tahanan. Sementara, arus lalu lintas di Jalan Kebon Sirih Barat terpaksa ditutup. Para pengendara dialihkan untuk tidak melewati jalan tersebut.
Tak berselang lama, Polisi akhirnya bisa mendorong para pendemo keluar dari Jalan Kebon Sirih. Massa dibubarkan oleh polisi yang menggunakan kendaraan bermotor, bertameng dan polisi berpakaian baju Hazmat.
Sontak, massa kocar kacir ke perkampungan warga Kebon Sirih. Tak sedikit juga dari mereka ada yang diamankan polisi lantaran diduga melawan saat dibubarkan. (Knu/Asp)