Facebook Jaga Keamanan Akun Pengguna Asal Afghanistan


Facebook dan sejumlah media sosial lainnya siap menjaga keamanan akun pengguna Afghanistan (Foto: pixabay/thedigitalartist)
SEJUMLAH media sosial seperti Facebook, Twitter dan LinkedIn dikabarkan akan mengamankan akun milik pengguna asal Afghanistan. Tujuannya agar para warga Afghanistan tak menjadi sasaran di tengah kekuasaan kelompok Taliban.
Mengenai hal tersebut, Nathaniel Gleicher selaku Head of Security Policy Facebook mengatakan Facebook akan menghadirkan fitur sekali klik, yang dapat digunakan oleh pengguna di Afghanistan untuk mengunci akun mereka.
Baca Juga:
Provokasi Antivaksin, Sejumlah Akun Terkenal Dihapus Facebook
Dengan cara praktis mengunci akun, maka orang lain yang bukan teman di Facebook tidak dapat melihat unggahan di timeline, atau mengunduh foto profil pengguna. Selain itu, Facebook pun menghilangkan pilihan untuk melihat serta mencari daftar teman milik akun pengguna di Afghanistan guna melindungi warga agar tak menjadi sasaran.
Selain Facebook, pengguna Instagram di Afghanistan pun akan melihat notifikasi pop-up yang berisi tentang panduan untuk mengunci akun mereka.
Twitter juga tidak tinggal diam. Pihak Twitter bekerjasama dengan mitra masyarakat sipil dalam menyediakan dukungan bagi kelompok di afghanistan. Twitter pun berkolaborasi dengan Internet Archive guna mempercepat permintaan penghapusan cicitan yang diarsipkan.
Tak sampai di situ, Twitter juga mengatakan para pengguna tidak dapat mengakses akun yang berisi informasi berpotensi membahayakan mereka seperti direct messages dan followers.
Pihak twitter juga akan menangguhkan akun itu secara sementara, hingga pengguna mendapatkan akses dan menghapus konten mereka. Seperti yang dilansir laman Reuters, Twitter akan terus mengawasi akun yang terkait dengan organisasi pemerintahan, serta menangguhkan sementara beberapa akun hingga sang pemilik mengonfirmasi identitasnya.
Baca Juga:
LinkendIn pun melakukan sebuah langkah untuk melindungi pengguna di Afghanistan. Layanan milik Microsoft tersebut akan menyembunyikan koneksi pengguna di Afghanistan untuk sementara waktu agar tak dapat dilihat oleh pengguna lainnya.
Seluruh langkah itu diambil setelah kelompok hak asasi manusia khawatir bahwa Taliban akan menggunakan media sosial untuk melacak jejak digital warga Afghanistan. Bahkan mantan kapten tim sepakbola perempuan Afghanistan pun turun tangan, dengan meminta para atlet untuk menghapus akun media sosial serta identitas publiknya.
Mengenai situasi yang terjadi di Afghanistan, Amnesty International mengungkapkan ribuan orang Afghanistan termasuk jurnalis, akademisi, hingga aktivis HAM terancam mendapat balasan dari kelompok Taliban. Oleh karena itu, mereka memberikan panduan bagaimana cara menghapus jejak digital untuk warga Afghanistan. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
