Provokasi Antivaksin, Sejumlah Akun Terkenal Dihapus Facebook
Facebook hapus sejumlah akun yang kampanyekan anti-vaksin (Foto: pixabay/geralt)
BELUM lama ini salah satu media sosial terpopuler di dunia, Facebook, mengumumkan sudah menghapus jaringan akun dari Rusia. Akun tersebut kabarnya memiliki hubungan dengan perusahaan yang ingin mendorong konten anti-vaksin COVID-19.
Seperti yang dilansir dari laman Reuters, sejumlah akun yang dihapus oleh Facebook berhubungan dengan perusahaan Fazze, sebuah anak perusahaan pemasaran asal Inggris yang bernama AdNow. Perusahaan tersebut kabarnya beroperasi di Rusia lantaran melanggar kebijakan Facebook soal campur tangan asing.
Baca Juga:
Kominfo Imbau Masyarakat untuk Menyimpan Sertifikat Vaksin dengan Baik
Facebook mengabarkan, bahwa kampanye perusahaan itu menargetkan pengguna di India, Amerika Latin serta Amerika Serikat.
Adapun akun yang diturunkan berjumlah 65 di Facebook serta 243 di Instagram, yang berhubungan dengan Fazze. Facebook menjelaskan, dari 24 ribu pengguna, setidaknya mengikuti satu atau lebih dari daftar akun tersebut.
Berdasarkan hasil investigasi Facebook, didapati kampanye itu berupa artikel serta petisi yang disebarkan melalui forum Reddit, Medium serta Change.org. Konten tersebut selanjutnya diamplifikasi lewat akun palsu pada Facebook dan Instagram.
Bahkan, kampanye anti-vaksin tersebut kabarnya melibatkan para influencer berbayar, tapi sebagian besar gagal.
Adapun cara kerja jaringan tersebut, yakni membuat akun palsu dari mulai tahun 2020 yang berasa dari Bangladesh dan Pakistan. Tapi akun-akun itu mengaku dari India.
Jaringan tersebut mengunggah meme serta memberikan komentar pada November dan Desember 2020 lalu, bahwa vaksin COVID-19 AstraZance dapat mengubah manusia menjadi simpanse, Mereka mengambil foto atau gambar dari film Planey of the Apes.
Namun tak hanya itu, Facebook juga mendapati para influencer di bidang kesehatan di Instagram, menggunakan tagar dari kampanye tersebut.
Baca Juga:
Selanjutnya pada Mei 2021, kurang lebih setelah lima bulan tidak aktif, jaringan tersebut mempertanyakan soal keamanan vaksin Pfizer, dengan modal dokumen yang bocor dari AstraZaneca.
Penyelidik Facebook mendapati pergerakan akun-akun tersebut bertepatan dengan diskusi pemerintah di sejumlah negara, yang mengeluarkan izin darurat menggunakan vaksin.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari sejumlah media, Fazze menghubungi influencer di YouTube, Instagram, hingga TikTok di sejumlah negara, untuk mengunggah konten anti-vaksin. Tapi influencer asal Prancis dan Jerman membongkar aksi jaringan tersebut.
Berdasarkan hasil investigasi, Facebook menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki siapa dalang yang memberikan perintah melalui Fazze. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil
Render Samsung Galaxy S26 Plus Bocor, Pakai Chipset Exynos atau Snapdragon?