Cuaca Panas Mulai Terjadi di Beberapa Negara, Menkes Soroti Kasus DBD
Selasa, 30 April 2024 -
MERAHPUTIH.COM - CUACA panas yang sudah mulai terjadi di beberapa negara. Beberapa negara di Asia Tenggara mencatatkan rekor suhu tertinggi, membuat banyak sekolah terpaksa tutup untuk melindungi murid dari teriknya matahari.
Sebagai respons atau kondisi ini, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan suhu panas di Indonesia masih relatif aman. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda kasus heat stroke akibat cuaca ekstrem. Meskipun begitu, masyarakat tetap diminta waspada dan berhati-hati bila sewaktu-waktu ada peningkatan suhu panas yang memicu risiko masalah kesehatan seperti kanker kulit.
Baca juga:
“Kenaikan suhu selalu terjadi secara musiman, jadi penanganan karena kenaikan suhu itu enggak ada yang berubah. Di Indonesia, kita tidak melihat ada kenaikan suhu yang tinggi. Kalau menurut saya, hal yang penting buat kita monitoring saja, yang berubah itu apa, bukan hanya kenaikan suhu,” kata Budi, Selasa (30/4).
Perubahan yang dimaksud Budi yakni permukaan laut naik, kenaikan radiasi UV, serta vektor binatang dan perilakunya yang berubah,
“Saya sudah instruksikan untuk memilah mana yang memiliki dampak kesehatan yang paling besar. Itu yang akan jadi fokus penanganan, jadi bukan kenaikan suhu saja. Ada radiasi, ada air, vektor, serta binatang dan perilakunya berubah itu yang menyebabkan pandemi juga. Ini teman-teman yang ahlinya kami minta untuk meneliti lebih baik,” tambahnya.
Budi menyebut tak terututup kemungkinan cuaca panas terjadi di Indonesia karena adanya pengaruh El Nino. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD).
“Sudah terbukti El Nino meningkatkan kasus DBD dan ini terjadi setiap tahun. Artinya, kita harus punya monitoring lebih baik terkait krisis iklim,” ujarnya.(chn)
Baca juga: