CEO Telegram Pavel Durov Didakwa atas Dugaan Aktivitas Kriminal

Jumat, 30 Agustus 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - PAVEL Durov menghadapi dakwaan awal di Prancis. Pendiri dan CEO Telegram ini diduga mengizinkan aktivitas kriminal pada aplikasi pengiriman pesan tersebut.

Skynews, dikutip ANTARA, Kamis (29/8) mengabarkan pihak berwenang menuduh Telegram memfasilitasi materi pelecehan seksual terhadap anak, perdagangan narkoba, penipuan, dan pencucian uang. Namun, perusahaan tersebut menolak bekerja sama dengan penyidik.

Telegram telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan kebijakan moderasi mereka mematuhi hukum Uni Eropa dan memenuhi standar industri. Telegram mendeskripsikan klaim tersebut sebagai ‘tidak masuk akal’, dengan menegaskan alasan menyalahkan platform atau pemilihnya atas penyalahgunaan oleh penjahat tidak berdasar.

Durov yang kelahiran Rusia telah menjadi warga negara Prancis sejak 2021. Ia ditangkap pada Sabtu (24/8) setelah mendarat dengan jet pribadinya di Bandara Le Bourget, dekat Paris.

Baca juga:

CEO Telegram Pavel Durov Ditahan di Prancis, Legislator Jerman Ungkap Alasannya


Hakim Prancis telah melarang Durov meninggalkan negara tersebut sambil menunggu penyelidikan. Meski begitu, Durov terhindar dari penjara dengan membayar uang jaminan sebesar 5 juta euro (sekitar Rp 85,8 miliar).

Rusia telah melabeli penangkapan Durov bermotif politik, menambah kontroversi seputar kasus yang menonjol itu. Penangkapan Durov juga telah memicu ketegangan hubungan antara Rusia dan Prancis.(*)

Baca juga:

CEO Telegram Pavel Durov Ditahan, Hubungan Rusia-Prancis Tegang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan