CEO Telegram Pavel Durov Didakwa atas Dugaan Aktivitas Kriminal


CEO Telegram Pavel Durov.(foto: Instagram @durov)
MERAHPUTIH.COM - PAVEL Durov menghadapi dakwaan awal di Prancis. Pendiri dan CEO Telegram ini diduga mengizinkan aktivitas kriminal pada aplikasi pengiriman pesan tersebut.
Skynews, dikutip ANTARA, Kamis (29/8) mengabarkan pihak berwenang menuduh Telegram memfasilitasi materi pelecehan seksual terhadap anak, perdagangan narkoba, penipuan, dan pencucian uang. Namun, perusahaan tersebut menolak bekerja sama dengan penyidik.
Telegram telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan kebijakan moderasi mereka mematuhi hukum Uni Eropa dan memenuhi standar industri. Telegram mendeskripsikan klaim tersebut sebagai ‘tidak masuk akal’, dengan menegaskan alasan menyalahkan platform atau pemilihnya atas penyalahgunaan oleh penjahat tidak berdasar.
Durov yang kelahiran Rusia telah menjadi warga negara Prancis sejak 2021. Ia ditangkap pada Sabtu (24/8) setelah mendarat dengan jet pribadinya di Bandara Le Bourget, dekat Paris.
Baca juga:
CEO Telegram Pavel Durov Ditahan di Prancis, Legislator Jerman Ungkap Alasannya
Hakim Prancis telah melarang Durov meninggalkan negara tersebut sambil menunggu penyelidikan. Meski begitu, Durov terhindar dari penjara dengan membayar uang jaminan sebesar 5 juta euro (sekitar Rp 85,8 miliar).
Rusia telah melabeli penangkapan Durov bermotif politik, menambah kontroversi seputar kasus yang menonjol itu. Penangkapan Durov juga telah memicu ketegangan hubungan antara Rusia dan Prancis.(*)
Baca juga:
CEO Telegram Pavel Durov Ditahan, Hubungan Rusia-Prancis Tegang
Bagikan
Berita Terkait
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd

Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya

Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon

Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan

Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas

Pratik Jual-Beli Pornografi Anak di Telegram Terbongkar, Langganan 3 Bulan Cuma Bayar Rp 15 Ribu

Waspadai 2 Grup Telegram Sarang Pelaku Pornografi Anak Ini

Meta, Google, TikTok, Telegram, SnackVideo, dan LINE Deklarasiu Pilkada Damai

Telegram Izinkan Pihak Berwenang Buat Ambil Data Pengguna yang Terlibat Kriminal

Telegram akan Mungkinkan Pengguna Laporkan Konten Ilegal di Chat Pribadi
