Cegah Mpox Meluas, Edukasi Amat Penting

Rabu, 18 September 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - WHO telah mengumumkan cacar monyet (monkey pox/Mpox) sebagai darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional pada pertengahan Agustus lalu. Meski demikian, Mpox tak akan menjadi pandemi seperti COVID-19.

“Mpox berpotensi menyebar terbatas di Indonesia, terutama di kalangan kelompok berisiko tinggi. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pencegahan harus tetap dilakukan,” kata epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) dr Syahrizal Syarif MPH PhD, seperti dilansir ANTARA.

Meskipun wabah Mpox diperkirakan tidak akan menjadi pandemi global seperti COVID-19, edukasi kepada kelompok berisiko tinggi tetap penting. “Mpox tidak menular dengan mudah pada masyarakat umum. Namun, mereka yang merasa mengalami gejala mirip Mpox harus segera memeriksakan diri karena gejalanya sering kali mirip dengan herpes atau cacar air,” ujarnya.

Mpox dapat menular melalui kontak erat dengan penderita. Ia menyebut mayoritas kasus, yakni 86 persen, terjadi pada laki-laki yang berhubungan dengan sesama jenis dan sekitar 6 persen pada kelompok transgender dan biseksual.

Baca juga:

Penanganan Tepat, Pasien Mpox Bisa Sembuh



Meskipun bukan penyakit menular seksual, ujarnya, Mpox lebih mungkin menular pada kelompok yang berisiko tinggi melalui kontak fisik langsung atau hubungan seksual. Meskipun demikian, ujarnya, risiko penularan di masyarakat umum tergolong rendah.

Diagnosis Mpox dilakukan melalui tes polymerase chain reaction (PCR). Sebagian besar kasus Mpox hanya memerlukan isolasi mandiri selama 2-4 minggu. Pengobatan bersifat simptomatik dengan paracetamol untuk meredakan demam dan bedak untuk gatal.

“Deteksi dini, kemudahan akses tes PCR, isolasi yang tepat, dan pengobatan yang efektif menjadi prioritas utama dalam mengendalikan penyebaran Mpox,” tutup Syahrizal.(*)

Baca juga:

Lawan Mpox, WHO Umumkan Vaksin MVA-BN Masuk Prakualifikasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan