Cara Memperbaiki Perilaku Anak Sebelum Terlambat

Rabu, 20 Oktober 2021 - P Suryo R

ANAK mungkin terlihat polos dan jujur, namun setiap anak memiliki kepribadian yang menjengkelkan dan tidak sesuai dengan nilai yang dianut orang tua. Hal ini bisa terjadi karena beberapa sebab, namun kemungkinan besar adalah karena anak terlalu dimanjakan secara berlebihan atau kurang merasa didengarkan.

Perilaku menyimpang anak menjadi salah satu tanggung jawab orang tua dalam mendidik. Berikut beberapa cara untuk memperbaiki perilaku anak sebelum terlambat seperti yang dilansir dari laman Times of India.

Baca Juga:

Orangtua Abai akan Anak, ini 4 Dampak Fatalnya


1. Tetapkan aturan dasar sejak dini

anak
Mulai memberikan aturan dasar ketika sudah memiliki kemampuan bicara dan bahasa. (Foto: Pexels/Tara-winstead)


Saat anak telah memasuki tahap mengembangkan kemampuan berbicara dan bahasa. Mulailah menetapkan aturan-aturan dasar. Lakukan hal ini sedini mungkin dan jangan menunggu mereka tumbuh dewasa.

Ortu dapat memperkenalkan anak nilai-nilai yang baik, rutinitas yang tepat dan positif. Semakin dini ortu menetapkan aturan dasar, anak dapat lebih mudah memahami dan menerapkannya sampai mereka tumbuh dewasa. Dengan begitu, anak akan cenderung lebih menjaga perilaku mereka agar terlihat pantas dan sesuai dengan aturan tersebut.


2. Lakukan komunikasi dua arah

anak
Orangtua harus mampu mendengarkan anak. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)


Orang tua yang baik bukan hanya dituntut dapat menceramahi anak. Orangtua harus mampu mendengarkan anak. Dalam hal mengasuh anak, komunikasi dua arah menjadi hal yang penting.

Sejajarkan posisi dengan anak. Kemudian berikan anak kesempatan untuk menyampaikan kekhawatirannya. Sama ketika orangtua mengharapkan anak untuk mendengarkan. Selain itu, posisikan orangtua dengan kekhawatiran yang dirasakan anak. Dengan begitu orangtua dapat memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang sedang dialami anak.

Baca Juga:

Kesuksesan Anak Sejak Kecil Bergantung dengan Peran Orangtua


3. Berilah penghargaan dan bukan hanya kritik

anak
Tidak boleh melupakan prestasi anak. (Foto: Pexels/Liliana Drew)


Kritik mungkin memang menjadi sesuatu yang berguna untuk mengembangkan kemampuan dan pribadi anak, namun kamu juga harus memberikan penghargaan kepada anak. Jangan sampai kamu hanya menonjolkan kekurangan anak, dan melupakan prestasi dan kebaikan yang dimiliki anak. Hal ini dapat menjadikan anak menjadi pemberontak dan tertutup. Dengan begitu, anak cenderung menghindari untuk mendengarkan apapun nasihat yang kamu katakan.

Kamu dapat mengapresiasi seluruh usaha yang telah dilakukan anak, meskipun tidak berhasil sekalipun. Daripada terus mengkritiknya, kamu dapat memberikan hadiah kecil agar anak merasa bahwa dirinya bernilai dan berharga bagi orang tuanya. (cit)

Baca Juga:

Anak Enggak Mau Curhat Sama Orangtua? Ini Penyebabnya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan