Cara Memperbaiki Perilaku Anak Sebelum Terlambat


Anak tidak baik bila mendapatkan tekanan terus menerus. (Foto: Unsplash/Rosalind Chang)
ANAK mungkin terlihat polos dan jujur, namun setiap anak memiliki kepribadian yang menjengkelkan dan tidak sesuai dengan nilai yang dianut orang tua. Hal ini bisa terjadi karena beberapa sebab, namun kemungkinan besar adalah karena anak terlalu dimanjakan secara berlebihan atau kurang merasa didengarkan.
Perilaku menyimpang anak menjadi salah satu tanggung jawab orang tua dalam mendidik. Berikut beberapa cara untuk memperbaiki perilaku anak sebelum terlambat seperti yang dilansir dari laman Times of India.
Baca Juga:
1. Tetapkan aturan dasar sejak dini

Saat anak telah memasuki tahap mengembangkan kemampuan berbicara dan bahasa. Mulailah menetapkan aturan-aturan dasar. Lakukan hal ini sedini mungkin dan jangan menunggu mereka tumbuh dewasa.
Ortu dapat memperkenalkan anak nilai-nilai yang baik, rutinitas yang tepat dan positif. Semakin dini ortu menetapkan aturan dasar, anak dapat lebih mudah memahami dan menerapkannya sampai mereka tumbuh dewasa. Dengan begitu, anak akan cenderung lebih menjaga perilaku mereka agar terlihat pantas dan sesuai dengan aturan tersebut.
2. Lakukan komunikasi dua arah

Orang tua yang baik bukan hanya dituntut dapat menceramahi anak. Orangtua harus mampu mendengarkan anak. Dalam hal mengasuh anak, komunikasi dua arah menjadi hal yang penting.
Sejajarkan posisi dengan anak. Kemudian berikan anak kesempatan untuk menyampaikan kekhawatirannya. Sama ketika orangtua mengharapkan anak untuk mendengarkan. Selain itu, posisikan orangtua dengan kekhawatiran yang dirasakan anak. Dengan begitu orangtua dapat memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang sedang dialami anak.
Baca Juga:
Kesuksesan Anak Sejak Kecil Bergantung dengan Peran Orangtua
3. Berilah penghargaan dan bukan hanya kritik

Kritik mungkin memang menjadi sesuatu yang berguna untuk mengembangkan kemampuan dan pribadi anak, namun kamu juga harus memberikan penghargaan kepada anak. Jangan sampai kamu hanya menonjolkan kekurangan anak, dan melupakan prestasi dan kebaikan yang dimiliki anak. Hal ini dapat menjadikan anak menjadi pemberontak dan tertutup. Dengan begitu, anak cenderung menghindari untuk mendengarkan apapun nasihat yang kamu katakan.
Kamu dapat mengapresiasi seluruh usaha yang telah dilakukan anak, meskipun tidak berhasil sekalipun. Daripada terus mengkritiknya, kamu dapat memberikan hadiah kecil agar anak merasa bahwa dirinya bernilai dan berharga bagi orang tuanya. (cit)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
