Cara Bonding yang Tepat dengan Remaja Cowok

Minggu, 15 Agustus 2021 - P Suryo R

LAKI-laki memiliki sifat yang lebih keras jika dibandingkan dengan perempuan. Bisa dilihat dari perjuangan orang tua untuk bisa tetap dekat dengan putra mereka ketika beranjak remaja. Apalagi anak laki-laki cenderung memiliki ego yang besar dan malu jika masih bermanja-manja dengan orang tua mereka.

Remaja pada umumnya kerap melakukan kecerobohan, spontanitas, dan cenderung dianggap pemberontak. Orangtua, khususnya ayah, merasa gagal bila tidak bisa mendekatkan diri dengan anak laki-lakinya. Anak laki-laki selalu diperlakukan secara kasar karena persepsi masyarakat, bahwa menjadi laki-laki tangguh harus tahan banting.

Sayangnya di balik penampilan luar yang tangguh, anak laki-laki sebenarnya ingin dipahami dan diperhatikan. Jadi sebaiknya orang tua harus mulai berinteraksi dengan putranya pada tingkat yang lebih dalam.

Baca Juga:

Cara Tumbuhkan Empati Pada Si Kecil

Pubertas

remaja
remaja-COVER- Jangan biarkan pubertas anak menghalangi bonding orang tua dan remaja (Foto Unsplash Matheus Ferrero)

Pubertas dan remaja dapat membawa sejumlah perubahan pada pikiran dan tubuh anak laki-laki yang tercermin melalui perilakunya. Kebanyakan remaja, terutama anak laki-laki suka menjelajahi dunia di sekitar mereka. Tindakan mereka tentunya tidak terkendali, tetapi selama kesenangan mereka tidak berbahaya maka tidak apa-apa. Namun, sebagai orang tua tentunya pasti berpikir dan takut jika anak mereka akan melampaui kendali mereka atau terlibat dalam kegiatan yang berbahaya.

Anak laki-laki juga terkadang terlalu irasional atau agresif. Mereka berkelahi dengan temannya atau membuat masalah disekolah sampai harus di skors ataupun harus membuat panggilan orang tua. Namun, penelitian menunjukkan bahwa remaja laki-laki yang seringkali paling agresif, memiliki perasaan cemas yang mendalam, dendam, rasa gagal dan rasa tidak aman yang terukir di dalam diri mereka.

Anak laki-laki berusaha sangat keras untuk mencari kenyamanan dari orang yang mereka cintai, tetapi kebanyakan tidak bisa begitu saja membalas perasaan orang lain. Rasa bangga dan ego menghentikan mereka untuk bersikap lembut, tetapi masih ada banyak cara untuk menghadapi situasi seperti itu dengan cara yang matang dan rendah hati. Pastinya kamu harus mempelajari cara bonding yang tepat agar mereka tidak terpengaruh dengan persepsi masyarakat.

Hukuman

remaja
Memahami kesalahan adalah yang terpenting. (Foto: Pixabay/Goumbik)

Kamu bisa mulai dengan tidak mempermalukan anakmu. Mereka mungkin telah melakukan sesuatu yang sangat salah sehingga kamu harus menghukum mereka atau membuat mereka memahami kesalahan mereka, semua tergantung pada situasinya. Namun, jangan meremehkan mereka, buat mereka memahaminya dengan baik dengan berbicara dari hati ke hati. Jangan menghukum mereka di tempat umum karena itu akan melukai harga dirinya.

Mereka mengalami banyak perubahan emosi dan juga menjadi sensitif, jadi saat mereka sedang merasa bodoh karena tidak bisa melakukan sesuatu, beri tahu mereka bahwa mereka akan tumbuh dan menjadi lebih baik setiap haribya.

Remaja laki-laki memandang dunia secara berbeda dan merasa bahwa mereka harus lebih unggul dalam segala bidang untuk dapat menyesuaikan diri dengan teman sebayanya. Di antara kompetisi ini, mereka mungkin merasa dikecewakan, dikhianati, bodoh atau tidak berguna. Beri tahu mereka bahwa itu semua adalah bagian dari proses manusia belajar.

Baca Juga:

Kesalahan Kecil Orang Tua Ancam Ketahanan Mental dan Emosional Anak

Kebebasan

remaja
Remaja pria ingin mengecap kebebasan. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Sebagai orang tua kamu juga pasti tidak sadar sering cerewet dan mengatakan itu hanya untuk kebaikan anak-anakmu. Padahal, anak laki-laki kamu mungkin merasa lebih kesal dan jengkel, dan ketika kamu mengomel mereka tidak akan mendengarkan kamu saat itu karena tujuan mereka satu-satunya adalah untuk bisa segera mengakhiri situasi yang mengganggu tersebut.

Kamu bisa melakukan pendekatan lain dengan mengisi pikiran mereka dengan cerita-cerita orang brilian. Memberi anak laki-laki kamu contoh pahlawan yang bisa mereka tiru akan membuat mereka mengikuti contoh yang bagus dan melibatkan perilaku serupa dalam kehidupan nyata.

Remaja laki-laki tentunya juga sangat menyukai kebebasan. Membatasi waktu bermain mereka bisa berdampak negatif. Bersikap hangat dengan teman-temannya akan membuat anak kamu menjadi lebih nyaman dan terbuka denganmu.

Mereka sebenarnya selalu ingin dicintai dan diperhatikan. Dia mungkin merasa rentan dan merasa dipaksa untuk mempercayai standar tertentu. Kita harus memahami dan mencintai mereka dengan mendengarkan dengan tenang keluhan mereka dan berbagi nasihat juga bisa menjadi salah satu momen paling melegakan bagi mereka. (Tel)

Baca Juga:

Butuh Kreativitas Cara Tepat Ajarkan Anak Tentang Pubertas

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan