Parenting

Cara Tumbuhkan Empati Pada Si Kecil

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 12 Agustus 2021
Cara Tumbuhkan Empati Pada Si Kecil

Menanamkan nilai-nilai yang baik sejak awal akan membuat dunia menjadi lebih baik. (Foto: Pexels/Iqwan Alif)

Ukuran:
14
Audio:

SALAH satu tujuan kita sebagai orang tua adalah menanamkan nilai-nilai pada anak-anak kita yang membantu mereka membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ini mungkin termasuk berbicara dengan mereka tentang intimidasi, rasisme, atau bersikap baik kepada orang lain, dan itu dimulai dengan menumbuhkan empati di usia muda.

Empati sangat penting untuk perkembangan sosial anak yang sehat. Anak-anak bergumul dengan anak-anak lain yang tidak dapat memahami perasaan mereka, dan perkembangan sosial dapat menjadi sulit jika seorang anak tidak dapat berhenti dan memikirkan bagaimana perasaan seseorang.

Baca Juga:

Hindari Hal-hal Ini Saat Mendidik Anak

anak
Anak-anak memiliki kapasitas empati sejak usia 3 atau 4 tahun. (Foto: Pexels/Kindel Media)

Anak-anak memiliki kapasitas empati sejak usia 3 atau 4. Namun, itu adalah keterampilan perkembangan yang dipelajari melalui interaksi sosial di masa kanak-kanak dan sekolah dasar awal, dan berlanjut hingga sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan dewasa awal.

Empati adalah perkembangan, dan itu sebagian terkait dengan perkembangan lobus frontal, yang mengontrol hal-hal seperti pemikiran logis dan perencanaan, membaca isyarat sosial dan kontrol impuls. Ini berarti empati berkembang sepenuhnya pada anak-anak sekitar waktu yang sama dengan perkembangan lobus frontal, yang biasanya sekitar akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Berikut adalah beberapa tip ahli tentang bagaimana orang tua dapat membantu anak-anak menumbuhkan empati selama tahap perkembangan ini.

1. Contohkan perilaku itu sendiri

anak
Berikan contoh yang baik pada anak-anak. (Foto: Pexels/RODNAE Production)


Cara paling penting yang dapat dilakukan orang tua untuk menanamkan empati pada anak adalah dengan mencontohnya sendiri. Gunakan contoh yang tepat dari kehidupanmu sendiri untuk mencontohkan seperti apa empati itu. Bicarakan melalui emosi yang kamu rasakan dan emosi yang kamu identifikasi pada orang lain.

2. Identifikasi dan beri label emosi

anak
Berikan identifikasi emosional. (Foto: Pexels/artem-podrez)


Setelah anak berusia 3 atau 4 tahun, mulailah bertanya kepada anak seperti apa perasaan mereka sebagai cara untuk melabeli emosi. Jika mereka merasa atau tampak takut, bantu mereka mengidentifikasi bagaimana rasanya di dada mereka atau di tempat lain di tubuh mereka. Membuat hubungan fisik dengan perasaan membantu anak-anak melabeli emosi. Kemudian, ketika mereka memulai tahun-tahun awal sekolah dasar, mereka dapat lebih memahami seperti apa emosi itu pada orang lain.

3. Gunakan contoh yang tidak dipersonalisasi

anak
Bicarakan perasaan yang tengah anak rasakan. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)


Film atau buku adalah cara yang baik untuk menunjukkan contoh emosi yang berbeda. Mungkin sulit bagi seorang anak kecil untuk menjauhkan diri dari reaksi emosional mereka sendiri dan memikirkan apa yang orang lain rasakan. Jika kamu sedang menonton film atau membaca buku dan ada karakter yang merasakan emosi yang kuat, berhentilah dan bicarakan perasaan mereka.

Baca Juga:

Anak Remaja Perlu Privasi

4. Ajak si kecil jadi relawan

anak
Membangun empati dengan menjadi relawan. (Foto: Pexels/Artem Beliaikin)


Mengekspos anak-anak ke situasi yang berbeda dari mereka sendiri adalah salah satu cara untuk membangun empati dan memperluas pandangan dunia. Ajak anak menjadi relawan di suatu tempat ketika usianya sudah cukup.

5. Ekspos anak-anak ke hewan

anak
Hewan membantu anak mengidentifikasi emosi. (Foto: Pexels/Sam Lion)


Berada di sekitar hewan peliharaan dan hewan adalah cara yang baik untuk membantu anak kecil mengidentifikasi emosi dan terhubung dengan orang lain. Hewan peliharaan bisa sangat emosional, dan ada sedikit depersonalisasi dengan hewan karena itu bukan teman sebaya atau saudara kandung. Jika anjing melompat ke arahmu saat kamu tiba di rumah beritahu anak bahwa ia melakukannya karena bahagia. (avia)

Baca Juga:

Kesalahan Kecil Orang Tua Ancam Ketahanan Mental dan Emosional Anak

#Anak #Anak-anak #Parenting #Ilmu Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Indonesia
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Aksi pelecehan terjadi di dalam pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 9669 rute Denpasar-Jakarta pada hari Senin (14/7) malam
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Indonesia
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Aparat penegak hukum untuk bergerak cepat, tegas, dan transparan dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 14 Juli 2025
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Bagikan