Bukan Karena Terbiasa Belajar di Rumah, Ini Keunggulan Siswa Home Schooling Saat Wabah COVID-19
Sabtu, 09 Mei 2020 -
SCHOOL from home merupakan fenomena baru yang terbangun karena adanya wabah COVID-19. Bagi siswa yang terbiasa belajar konvensional, ini tentu menjadi hal yang baru. Mereka yang biasa harus datang ke sekolah, berinteraksi dengan siswa lain dan guru, serta mengikuti kegiatan belajar di kelas, kini harus mengubah kebiasaannya.
Interaksi dengan guru dilakukan melalui facetime. Tugas-tugas pun dilakukan secara mandiri dan diunggah di aplikasi tertentu. Tak jarang ada siswa dan orang tua siswa yang mengalami gegar budaya karena harus mengadaptasi gaya hidup baru tersebut.
Baca juga:
Orang Tua, Berikan Motivasi untuk Anak Semangat Belajar di Sekolah
Lalu bagaimana dengan para siswa homeschooling yang sudah terbiasa belajar di rumah? Sama seperti siswa di sekolah konvensional, mereka juga harus menyesuaikan diri. Kendati demikian, Pakar Pendidikan, Itje Chodijah menuturkan bahwa penyesuaian yang mereka lakukan tak signifikan.

Terbiasa belajar sendiri, siswa yang menjalani sekolah secara homeschooling tidak terbangun kebiasaan bersosialisasi dengan teman. Dampaknya, belajar secara mandiri itu sudah menjadi norma dan kebiasaan mereka. Pola belajar pun bisa disesuaikan oleh kemampuan dan kecepatan mereka masing-masing.
"Mereka lebih mudah untuk adjust dan menyesuaikan diri. Bisa dikatakan 50 persen langkah maju karena mindsetnya sudah ada. Mindset mereka sudah mapan," ujarnya.
Baca juga:
Lakukan 4 Hal Ini Biar Tetap Produktif Saat 'Work From Home'
Mindset yang dimaksud oleh Itje adalah cara berpikir bahwa belajar harus dilakukan secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain. "Dia sudah terbiasa bahwa belajar untuk dirinya sendiri tanpa harus dilayani oleh gurunya," tuturnya. Dari pola pikir yang sudah matang itulah proses belajar mengajar lebih mudah dilakukan.

Tak hanya dari muridnya, guru-guru yang mengajar homeschooling pun sudah memiliki formula tepat dalam mentransfer ilmu ke muridnya. "Kalau sekolah mainstream itu konsep school from homenya masih sangat konvensional. Hanya seputar tugas untuk siswa belum intensif memanfaatkan jaringan online untuk berinteraksi," urainya.
Ia menilai bahwa guru di sekolah konvensional masih fokus pada cara menyampaikan materi. "Padahal esensi belajar itukan berinteraksi dan melakukan komunikasi," tuturnya. (avia)
Baca juga: