'Black Friday Sale', Brand ini Malah Jual Sampah
Sabtu, 28 November 2020 -
BLACK Friday merupakan sebuah perayaan yang jatuh pada hari Jumat pertama setelah Hari Thanksgiving. Di hari istimewa itu, berbagai toko akan memberi diskon besar-besaran. Tentunya ini merupakan surga dunia bagi konsumen yang sudah lama mengincar produk idamannya. Tapi siapa sangka tahun ini sebuah brand fesyen dan gaya hidup asal London punya cara unik untuk merayakan hari belanja tersebut.
Mengutip Hypebeast, Public Fibre putuskan meluncurkan kampanye bertema Buy More Rubbish. Selain menjual beberapa produk ternamanya, mereka juga meminta konsumen membeli sampah. Ya, kamu enggak salah baca. Inisiatif ini merupakan gerakan anti Jumat Hitam yang bertujuan untuk membuat pelanggan membelajakan uangnya pada 10 benda terbanyak yang mencemari laut.
Baca juga:
Hal ini dilakukan Public Fibre untuk meningkatkan kesadaran serta mengumpulkan uang untuk The Ocean Cleanup. Sebuah organisasi nirlaba yang mengembangkan teknologi canggih untuk membersihkan lautan dari sampah plastik.

"Kami melihat Black Friday sebagai kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baik. Jadi untuk akhir pekan ini, 100 persen hasil dari setiap pembelian sampah dari situs kami akan disalurkan ke The Ocean Cleanup," tulis perusahaan tersebut dalam situs resminya.
Public Fibre menjual 10 jenis sampah plastik yang seringkali ditemukan di lautan. Di antaranya adalah botol plastik "bebas dari rasa bersalah", kaleng minuman alumunium, botol plastik kosong, ring plastik, pembungkus makanan, tutup botol, ban karet, sedotan, plastik sekali pakai, dan sendok garpu plastik.
Baca juga:
Sabun Mandi Batangan Termahal di Dunia Bernilai Rp39,6 Juta, Intip Keunggulannya
Harganya berkisar dari 50 pound sterling (Rp944 ribu) hingga yang termurah senilai 0,25 pound sterling (Rp4 ribu). Ditambah dengan satu sampah baru yang semakin menumpuk sejak pandemi melanda: masker sekali pakai yang diberandol seharga 100 pound sterling atau kurang lebih setara dengan Rp1,8 juta.
Lucunya setiap sampah benar-benar difoto dan dihias sedemikian rupa agar terlihat seperti produk yang layak jual. Dilengkapi dengan label merek Public Fibre beserta informasi mendetail seputar barangnya yang dililitkan di setiap sampah. Selain itu setiap produknya diberikan nama lucu yang seolah-olah dibuat untuk menyindir masyarakat.
Ketika mengklik barangnya, Public Fibre juga menyediakan deskripsi jenaka mengenai sampah tersebut. "Menyesap sesuatu yang abadi. Sedotan plastik tidak lagi di jual di Inggris, jadi kami mengumpulkan koleksi 'vintage' yang bersumber langsung dari pantai. Dapatkan selagi bisa, (sedotan plastik) tidak akan bertahan selamanya, hanya 200 tahun," deskripsi mereka untuk sedotan sampah sedotan plastik sekali pakai.
Meskipun menjual sampah, Public Fibre menyebutkan bahwa mereka tidak akan benar-benar mengirim sampah ini kepada konsumennya. Akan tetapi kampanye ini jelas jadi sebuah usaha baik untuk mengingatkan masyarakat mengenai bahaya sampah plastik terhadap lautan kita. (Sam)
Baca juga: