Uji Coba RDF Plant Rorotan Dihentikan, Beroperasi Kembali Setelah Perbaikan Mobilisasi Truk Compactor
Penampakan pengelolaan sampah RDF Rorotan, Jakarta Utara. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Warga mengeluhkan dapak uji coba operasional pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant, Rorotan, Jakarta Utara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menjalankan amanat Gubernur Pramono Anung untuk menghentikan sementara commissioning karea masih ada permasalahan dalam proses uji coba RDF Rorotan tersebut.
"Untuk uji coba, memang kemarin Pak Gubernur statemen, uji cobanya dihentikan dulu," kata Asep di Jakarta, Rabu (4/11).
Proses pengiriman sampah yang akan diolah di RDF Rorotan masih belum optimal. Mengingat, truk compactor yang mengangkut sampah ke tempat pengelolaan sampah itu masih mengeluarkan air lindi, sehingga terdapat warga yang merasa terganggu akan bau sampah tersebut.
Baca juga:
Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan Sementara, Warga Protes Bau Menyengat
Menurut Asep, proses pengiriman sampah ke RDF Rorotan telah dihentikan sejak pekan lalu. Namun, pada pekan lalu, pihaknya masih melakukan commisioning untuk mengolah sampah yang sudah terlanjur dibawa.
"Mulai di pekan ini, sudah tidak ada lagi pengolahan sampahnya," ucapnya.
Proses commissioning akan dihentikan sementara sambil Dinas LH DKI memperbaiki mobilisasi truk compactor yang mengangkut sampah ke RDF Rorotan. Dengan begitu, truk compactor itubl tidak lagi menimbulkan ceceran air lindi.
Pihaknya telah melakukan proses commissioning RDF Rorotan sejak awal Oktober 2025. Proses commissioning itu dilakukan secara bertahap, hingga terakhir commissioning dilakukan dengan menggunakan sampai mencapai 1.200 ton sampah per hari.
"Selama masa commisioning dari awal Oktober hingga kemarin terakhir minggu lalu, itu tidak menimbulkan masalah. Baru timbul masalah itu hari Kamis pekan lalu," urainya.
ermasalahan itu muncul karena sampah yang diangkut ke RDF Rorotan merupakan sampah basah. Pasalnya, mayoritas wilayah Jakarta pada pekan lalu dilanda hujan dengan intensitas tinggi.
"Jadi mengakibatkan sampah itu menjadi sangat basah, dan pada saat dikompaksi, penampung air lindi yang ada dalam truk itu tidak menampung dari air indi yang dihasilkan dari sampah itu," kata dia.
Asep mengatakan, pihaknya berencana menambah truk compactor untuk mengangkut sampah ke RDF Rorotan. Pengiriman sampah juga dilakukan secara bertahap, sehingga tidak membuat truk compactor terlalu penuh.
"Kapasitas yang bisa satu truk sampah itu bisa 7 ton. Kami nanti mungkin bikinnya hanya di 5 ton, supaya nanti pada saat air lindi itu dikompaksi, itu tidak melebih kapasitas dari tinggi air lindi itu," imbuhnya.
Tak hanya itu, Asep menambahkan, pihaknya juga tetap akan melakukan evaluasi untuk penyebab lain yang membuat warga sekitar merasa terganggu. Pasalnya, protes yang dilakukan warga dinilai cukup masif.
"Padahal ada beberapa masyarakat yang sudah juga ke RDF Rorotan dalam minggu lalu dan itu tidak ada hal-hal yang memang menimbulkan keresahan pada saat masyarakat ke sana," pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Uji Coba RDF Plant Rorotan Dihentikan, Beroperasi Kembali Setelah Perbaikan Mobilisasi Truk Compactor
Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan Sementara, Warga Protes Bau Menyengat
RDF Plant Rorotan Dikeluhkan Warga, DPR Desak Pemerintah Lakukan Evaluasi
Warga Rorotan Terancam ISPA Gara-Gara 'Air Lindi' RDF Plant, Gubernur DKI Pramono Anung Siap Turun Gunung
Operasional RDF Plant Rorotan Diduga Bikin 20 Anak di Cakung Timur Kena ISPA dan Mata Merah
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
204 Investor Bakal Kelola Sampah di Indonesia
260 Kabupaten dan Kota Darurat Penanganan Sampah, Waste to Energy Pakai Duit Danantara
Hasilkan 8.600 Ton Per Hari, Jakarta Darurat Penanganan Sampah
Pramono Bakal Tindak Bendera Partai yang Ganggu Keindahan Kota, Pasukan Oranye Jadi Andalan