Biryani Termahal di Dunia, Seharga Rp3,8 juta

Kamis, 01 April 2021 - P Suryo R

PERNAH makan nasi Biryani? Hidangan berupa nasi yang dimasak dengan rempah-rempah, lalu diberi
campuran sayuran dan daging kambing ini rupanya hidangan yang menyehatkan. Nasi biryani merupakan menu makanan yang identik dengan kawasan Asia Selatan.

Restoran di Dubai baru saja membuat menu yang unik dan cukup pricey. Restoran itu membuat nasi biryani yang diselimuti oleh emas. Harga yang ditawarkan pun juga sangat fantastis.

Baca juga:

Siropen Telasih Surabaya, Limun Tiga Generasi Terkenal hingga 'Negeri Kincir Angin'

biryani
Hidangan nasi biryani Termahal di dunia. (Foto: Instagram@bombayborough_uae)

Bombay Borough adalah restoran mewah di Dubai yang menyajikan biryani termahal di dunia. Biryani emas
ini dikenal sebagai Royal Gold Biryani. Harga seporsinya mencapai 1.000 Dirham atau sekitar R.3,8 juta.

Mengapa demikian mahal? Hidangan biryani ini memiliki bobot 3 kg yang mengandung emas 23 karat dan disajikan di piring emas besar. Menurut deskripsi di Instagram Bombay Borough dalam satu porsi biryani ini ada kebab domba Seekh Khasmir, daging domba Delhi, kebab ayam Rajput, Koftas Mughlai, dan ayam panggang Malai.

Semua makanan tersebut disajikan di atas hamparan biryani yang diolesi kunyit, dilengkapi dengan pilihan saus kari yang lezat. Tampilan hidangan itu sangat indah, karena menggunakan topping emas yang menyelimuti kebab di atasnya.

Baca Juga:

Salah Satu Terenak di Asia, Sayur Asem Segar khas Betawi

biryani
Mau makan nasi biryani seharga Rp4 juta? (Foto: Instagram@bombayborough_uae)

Belakangan ini memang sedang ramai tren mengenai makanan dengan lapisan atau topping yang terbuat dari
emas. Di antaranya adalah popcorn emas buatan chef Arnold yang dibeli pengacara kondang, Hotman Paris. Kemudian, sebuah restoran di Dubai yang menjual mi instan goreng dengan topping emas.

Tetapi apakah makanan yang mengandung emas aman dimakan? Menurut laman alodokter, emas yang
digunakan sebagai hiasan makanan atau pelapis makanan yang dibuat dari emas 24 karat (pure gold) bersifat inert di dalam tubuh. Artinya emas tidak memberikan efek apa-apa ke dalam lapisan dalam saluran pencernaan dan akan keluar bersama feses.

Emas dengan tingkat karat yang tinggi biasanya lembek dibandingkan emas dengan tingkat karat yang rendah. European Food Safety Administration mengeluarkan jenis emas E-175 yang diperbolehkan digunakan sebagai bahan makanan. Penyajian emas pada makanan dapat berupa serbuk, lapisan, ataupun garnis. Emas pada makanan hanya bertujuan untuk mempercantik dan meningkatkan value dari hidangan tersebut. (ans)

Baca juga:

Rawon Rsemi Jadi Sup Terenak Se-Asia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan