BI: Pertumbuhan Ekonomi 2016 Diprediksi Meroket
Jumat, 19 Februari 2016 -
MerahPutih Bisnis - Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai terjadi sejak triwulan III 2015 berlanjut ke triwulan IV 2015. Hal itu didorong oleh pengeluaran pemerintah (government expenditure).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardoyo menjelaskan pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2015 tercatat 5,04 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 4,74 persen (yoy).
"Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 antara lain didorong oleh peran pemerintah, baik dalam bentuk konsumsi pemerintah maupun investasi infrastruktur, serta penyelenggaraan Pilkada," kata Agus saat konfrensi pers di Gedung Bank Indonesia, Kamis (18/2).
Menurut Agus, peran sektor swasta masih terbatas, yang tercermin dari konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan yang belum kuat. Dari sisi eksternal, ekspor masih menurun seiring pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat dan harga komoditas yang terus turun.
"Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi juga belum merata dan lebih ditopang oleh sektor konstruksi terkait infrastruktur serta sektor jasa," tuturnya.
Agus menambahkan pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,2-5,6 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan akan ditopang oleh stimulus fiskal, khususnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur yang semakin cepat.
"Sementara itu, investasi swasata diharapkan akan meningkat, seiring dengan dampak paket kebijakan pemerintah yang terus digulirkan dan pemanfaatan ruang pelonggaran moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi," ungkap Agus. (Abi)
BACA JUGA:
- BI Turunkan BI Rate dan GMW Primer
- BI Rate Turun Jadi 7 Persen
- Kenaikan Suku Bunga Acuan AS Beri Dampak Positif
- Bisnis Online Indonesia Akan Tumbuh Pesat Tahun 2016
- Bank Sentral Jepang Terapkan Suku Bunga Negatif