Bertemu Tokoh Papua, Panglima TNI Marsekal Hadi: Siapa yang Teriak Rasis, Kita Kejar
Rabu, 28 Agustus 2019 -
MerahPutih.Com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali menegaskan komitmennya menindak pelaku rasisme kepada mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.
Hal ini disampaikan Panglima TNI saat bertemu dengan sejumlah tokoh Papua di Mapolda Papua, Jayapura, Selasa (27/8).
Baca Juga:
Ini Alasan Mahasiswa Papua Pembawa Bendera 'Bintang Kejora' Tak Ditangkap
Marsekal Hadi Tjahjanto yang didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa TNI tidak akan memberikan ruang atau tempat kepada pelaku rasis.
"Yang jelas TNI tidak berikan ruang kepada perilaku rasis," katanya usai menggelar rapat tertutup bersama Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian di Mapolda Papua.

Menurut dia, terkait ujaran kebencian atau rasis di Surabaya, Jawa Timur, TNI telah menahan dan memeriksa dua orang prajuritnya.
"Dari TNI ada dua orang, saat ini masih diperiksa. yang pertama itu, Danramil yang tidak mengindahkan perintah dan kedua Babinsa, jadi ada dua orang ini lagi pendalaman," katanya.
Dalam peristiwa tersebut, kata dia, selain oknum prajurit TNI ada juga perorangan dari ormas setempat yang diduga mengumbar kalimat rasis.
"Dan dalam satu tempat ada juga ormas tapi perorangan yah, ada banyak sekali warga di situ, ini kita dalami. Siapa yang teriak rasis, ini terus kita kejar," tegas Panglima TNI.
Baca Juga:
Citra Polisi Terjun Bebas Usai Terbukti Beri Miras ke Mahasiswa Papua
Sebagaimana dilansir Antara, Kapolri Jenderal Polisi M Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menggelar pertemuan tertutup di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua di Kota Jayapura, Selasa petang.
Namun sebelum itu, Kapolri dan Panglima TNI shalat bersama di Masjid Al Mukmin di lingkungan Mapolda Papua.
Terlihat masuk dalam ruang rapat di Rastra Samara, diantaranya Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja, Danjen Kopasus Mayjen TNI Chantiasa, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Irham, Asrena Kapolri Irjen Pol Martuani Sormin dan Kabinda Papua Brigjen TNI Napoleon serta sejumlah pejabat dari Mabes Polri.
Rapat tersebut berlangsung kurang lebih sejam yang membahas soal insiden yang belakangan ini terjadi di Papua dan Papua Barat.(*)
Baca Juga: