Berkaca Kejadian 2012, Polisi Selidiki Dugaan Sabotase Saat Listrik Padam Kemarin
Senin, 05 Agustus 2019 -
MerahPutih.Com - Mati listrik yang terjadi di wilayah Jabodetabek dan Bandung pada Minggu (4/8) kemarin tengah diselidiki pihak kepolisian. Polisi membuka peluang adanya dugaan sabotase dalam mati listrik massal tersebut.
Pasalnya, kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2012 silam. Saat itu polisi langsung melakukan penyedilikan dan hasilnya terputus aliran listrik dikarenakan adanya tindakan sabotase.
Baca Juga: Buka Posko Pengaduan, Koalisi Masyarakat Sipil Siapkan Gugatan Hukum Terhadap PLN
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan hasil penyelidikan saat itu, penyebabnya adanya sabotase dari pihak tertentu.
"Ditemukan terjadi semacam sabotase atau ada unsur kesengajaan dari pelaku yang untuk memang membuat padam. Itu hasil penyelidikan," ucap Dedi di kantornya, Senin (5/8).

Jika tim menemukan adanya tindak pidana yang disengaja, seperti sabotase atau bentuk pidana lain, Polri dapat melakukan penyelidikan lanjutan untuk penegakan hukum.
“Polri kan bekerja sesuai dengan adanya fakta-fakta hukum dalam suatu peristiwa. Pembuktian secara ilmiah sangat penting untuk menemukan fakta-fakta hukum itu,” jelas Dedi.
Peristiwa listrik padam dialami masyarakat di kota-kota besar seperti di Jakarta dan kota-kota satelitnya, kemarin. Mati listrik, pun terjadi di wilayah Jawa Barat (Jabar), dan Banten.
Selama lebih dari delapan jam listrik padam, sejumlah fasilitas umum mengalami lumpuh, dan sebagian mengalami gangguan fatal. Pemulihan pada malam hari, pun tak merata di sejumlah kota.
Baca Juga: Mati Listrik Massal, Karding: Ini Bukti Buruknya Manajemen PLN
Pemerintah dan PLN semula tak mampu menemukan penyebab matinya listrik serempak itu. Menjelang malam hari, PLN baru memastikan penyebab listrik padam tiba-tiba karena adanya gangguan aliran listrik di kawasan Jawa dan Banten.
Dedi menuturkan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui penyebab padamnya listrik secara ilmiah.
"Apakah faktor teknis, apakah faktor human error, sabotase atau faktor alam," tutup Dedi Prasetyo.(Knu)
Baca Juga: Mati Listrik, DPR Sebut PLN Suplier Tunggal Tapi Banyak Kelemahan dan Kurang Fokus