Berkaca dari Pertarungan Ahok-Anies, Anak Jokowi Bisa Terjungkal Jika Terlalu Percaya Diri

Rabu, 26 Agustus 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka resmi diusung oleh hampir seluruh partai politik minus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilwakot Solo 2020.

Namun, koalisi gendut yang banyak disebut sebagai istilah koalisi gajah itu juga tidak sepenuhnya menjamin kemenangan anak Presiden itu.

Baca Juga

Puluhan Daerah Masuk Zona Tinggi COVID-19, Pemerintah Soroti Maraknya Kegiatan Timbulkan Kerumunan

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie mengingatkan kepada Gibran agar tidak sampai terlalu percaya diri untuk menang karena potensi terjungkal meskipun didukung koalisi gajah masih terbuka.

“Siapapun bisa terjungkal,” kata Jerry kepada wartawan, Rabu (26/8)).

Menurut Jerry, bahwa di dalam urusan politik tidak ada yang benar-benar absolut, bahkan dalam beberapa bulan hingga pelaksanaan Pilkada 2020 digelar nanti, suara untuk pasangan Gibran dan Teguh masih sangat berpotensi fluktuatif, yakni bisa naik bahkan bisa juga turun.

Gibran Rakabuming dan FX Hari Rudyatmo bertemu dengan Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani. (Foto: MP/Dokumentasi DPP PDIP)
Gibran Rakabuming dan FX Hari Rudyatmo bertemu dengan Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani. (Foto: MP/Dokumentasi DPP PDIP)

Apalagi sejauh ini jumlah pendukung penantang Gibran-Teguh yakni Bagyo-Supardjo juga sudah mencapai 38.831 dukungan atau lebih besar dari syarat dari KPU minimal 35.870 dukungan. Ditambah lagi adalah isu politik dinasti.

Ketika isu tersebut semakin besar menghantam pencalonan Gibran untuk menduduki kursi Walikota Solo, maka suara Gibran juga bisa sangat terancam. “Bisa dengan isu politik dinasti membuat Gibran keteteran,” tuturnya.

Ia mengingatkan tentang sejarah pilkada Jakarta yang akhirnya membawa Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Baca Juga

PDIP: Deklarator KAMI Kental Nuansa Post Power Syndrome

Padahal jika melihat beberapa hasil survei yang dikemukakan, posisi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat justru yang lebih mendekati potensi kemenangan.

“Tapi ingat jangan sampai terjadi di pilkada DKI Jakarta Anies kalah telak disurvei, didukung partai raksasa toh akhirnya kalah. Be aware atau hati-hati,” kata Jerry. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan