Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali

Senin, 10 November 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta memberikan perhatian serius terhadap kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa kasus perundungan di sekolah tidak boleh dibiarkan apalagi terulang kembali.

Hal ini diungkapkan Pramono menyusul insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11) lalu.

"Yang paling utama, yang bersifat perundungan atau bullying tidak boleh terulang kembali karena ini bisa menjadi motivasi atau pemicu," ucap Pramono di Jakarta, Senin (10/11).

Baca juga:

Ledakan SMAN 72, Pelaku Diduga Bawa 7 Bom, masih ada 3 yang Aktif

Pramono menyebutkan, hingga saat ini Pemprov DKI masih menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab ledakan tersebut.

Ia menegaskan, Pemprov tidak akan berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada aparat berwenang.

"Sampai hari ini, karena ini yang berwenang sepenuhnya adalah kepolisian, mari kita tunggu bersama-sama apa yang sebenarnya terjadi. Jadi untuk itu saya tidak komentar, tetapi sekali lagi kita tunggu apa yang menjadi temuan yang sebenarnya," ujarnya.

Usai insiden tersebut, Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar di SMAN 72, termasuk pengawasan barang bawaan siswa dan potensi munculnya perilaku perundungan di lingkungan sekolah.

Baca juga:

Dampak Ledakan SMAN 72, Gendang Telinga Sebagian Korban Siswa Bolong Total

Pramono juga memastikan, seluruh siswa saat ini melaksanakan pembelajaran secara daring untuk sementara waktu, hingga kondisi sekolah dinyatakan aman dan siap digunakan kembali.

"Memang hari ini dibutuhkan untuk (belajar) daring. Hari ini kita izinkan (siswa SMAN 72 Jakarta) untuk (belajar) daring," ucap Pramono. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan