Berantas Narkoba, BNN Gandeng Kejaksaan Meksiko
Selasa, 08 Desember 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Dedi Fauzi Elhakim, menceritakan bahwa narkotika memiliki sejarah yang panjang. Dahulu, narkotika dikenal masyarakat hanya sebatas opium. Namun, seiring berjalannya waktu dan teknologi, turunan dari jenis narkotika pun berubah.
"Sekarang terjadi pergeseran, seperti kartel di Meksiko sudah banyak yang bangkrut, mereka akhirnya berubah, membuat narkotika sintesis dan semi sintesis," ujar Dedi usai menggelar video konferensi dengan pemerintah Meksiko di kantor, BNN Cawang, Jakarta Timur, Selasa (8/12)
Masih kata Dedi, merujuk pada kartel Sinaloa Federation, ia menceritakan awalnya kartel tersebut hanya memproduksi kokain. Namun karena dihantam dengan tindakan pemerintah Meksiko, mereka lantas berubah dan memasarkan metaphitamin yang saat ini disebut sabu.
"Itu kan semakin susah dideteksi kristal sabu bisa dicampur kafein, paracetamol, atau obat gatal, itu sudah termasuk narkoba sintesis," paparnya.
Saat ini pihak pemberantas narkoba, seperti BNN harus lebih giat menggali informasi terkait perkembangan narkotika. Sebab, narkotika yang beredar di pasaran mulai beragam jenisnya. Untuk itu, kata Dedi, pihaknya akan berkerja sama dengan Kejaksaan Agung Meksiko yang memiliki otoritas tentang pemberantasan di negara tersebut.
"Trennya berubah. Pangsa pasar Asia dalam mengkonsumsi narkoba sangat besar, terutama Indonesia dengan penduduk yang banyak. Jadi perlu penanganan lebih dini," tutupnya. (gms)
BACA JUGA: