Belajar Tatap Muka Perdana di SMPN 4 Solo, Atribut APD Jadi Aksesoris Baru Siswa
Rabu, 04 November 2020 -
MerahPutih.com - Langkah kaki Caisarel (14) tampak terburu-buru masuk ke dalam SMPN 4 Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/11). Pagi itu jam dinding sekolah menunjukkan pukul 07.40 WIB.
Ia berhenti di halaman sekolah untuk mengantre mencuci tangan di wastafel permanenn yang disediakan sekolah. Setelah mencuci tangan, dia pun harus masuk dalam bilik disinfektan yang ada di pintu masuk sekolah.
Serangkaian protokol kesehatan COVID-19 tersebut diberlakukan bagi semua siswa dan guru yang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Setelah masuk bilik disinfektan, ia baru diperbolehkan masuk ke dalam ruang kelas dengan tempat duduk siswa diberlakukan jaga jarak.
Baca Juga
Tepat pukul 08.00 WIB, KBM tatap di SMPN 4 Solo dimulai setelah 8 bulan lamanya siswa belajar daring akibat COVID-19. KBM tatap muka ini selesai sampai pukul 10.00 WIB dan berlangsung selama 14 hari kedepan untuk dilakulan evaluasi.
"Rasanya senang sekali bisa sekolah dan bertemu dengan teman-teman. Sudah delapan bulan belajar daring tidak ketemu teman," kata Caisarel pada MerahPutih.com.

Caisarel mengaku kaget saat terbangun pukul 07.00 WIB. Biasanya pada jam tersebut, masih belum terbangun. Alhasil, ia harus bergegas mandi untuk berangkat sekolah diantarkan orangtua.
"Persiapan berangkat sekolah sekarang harus bawa bekal APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker, face shield, hand sanitizer, dan tisu basah. Ini menjadi aksesoris kami di era newnormal," kata dia.
Senada diungkapkan siswa lainnya, Adhimas (14). Ia mengatakan butuh perjuangan berat untuk bisa sampai sekolah karena ini perdana belajar tatap muka di Sekolah.
"Saya harus terbisa dengan memakai masker dan face shield dari rumah sampai ke sekolah. Rasa berat itu terobati setelah bertemu dengan teman-teman di sekolah," katanya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Solo, Sri Wuryanti, mengatakan total ada sebanyak 119 siswa yang mendapatkan izin orang tuanya untuk mengikuti KBM tatap muka. Dari jumlah tersebut baru 117 siswa dan 63 guru yang menjalani rapid tes sebagai syarat KBM dan hasilnya negatif.
"KBM perdana tatap muka ini hanya untuk siswa kelas IX. Yang masuk sekolah cuma 50 persen. Sisanya bisa mengikuti sekolah lewat aplikasi zoom meting," ujar Wuryanti.
Mapel pada KBM tatap muka perdana, kata dia, meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA. Durasi belajar hanya 2 jam dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
Baca Juga
"KBM tatap muka tidak ada jam istirahat. Siswa yang berada di rumah bisa tetap mengikuti pelajaran dengan mengikuti zoom meting. KBM tatap muka sampai 13 November, setelah itu siswa dan guru jalani rapid test lagi," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)