Siswa SMAN 15 Jakarta Keracunan usai Santap MBG, 3 Orang Masuk Rumah Sakit
Ilustrasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Foto: MerahPutih.com/Didik)
MerahPutih.com - Kasus pelajar mengalami keracunan setelah menyantap makan bergizi gratis (MBG) terus meluas. Kasus tersebut bahkan juga ditemukan di Jakarta.
Sebanyak tujuh orang pelajar di SMAN 15 Jakarta diduga mengalami keracunan usai menyantap MBG pada Selasa (23/8).
Sebanyak tiga orang sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Hal itu pun dibenarkan oleh Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang.
Menurut pengakuan Nanik, anak-anak tersebut mengalami gejala mual setelah menyantap menu MBG.
Baca juga:
Ratusan Siswa Keracunan Makanan MBG, Pemkab Bandung Barat Tetapkan KLB
"Itu tujuh orang, tiga orang di RSUD, empat orang di UKS. Gejalanya apa? Mual-mual, sakit perut aja," ucap Nanik kepada wartawan, Rabu (24/9).
Menurut dia, kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) terkait sudah mendatangi rumah sakit yang menangani para siswa yang diduga keracunan itu.
Namun, para siswa yang sempat dirawat itu disebut sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
"Yang di RSUD pulang, yang di UKS pulang. Tinggal satu orang ketemu, dan juga itu mau pulang," ucap Nanik.
Baca juga:
Marak Keracunan Menu MBG, DPR Dorong BGN Libatkan Ahli Independen
Ia menjelaskan, makanan yang didistribusikan di SMAN 15 Jakarta dimasak oleh para petugas di SPPG kawasan Sunter, Jakarta Utara.
SPPG itu disebut memasak 3.499 porsi makanan dengan menu mi, ayam suwir, dan buah semangka. Lalu, sebanyak 641 porsi di antaranya didistribusikan ke SMAN 15 Jakarta.
Nanik menyebutkan, berdasarkan laporan yang diterima, menu makan yang didistribusikan sudah sempat dimakan untuk sarapan oleh para petugas di dapur.
Menurut dia, tidak ada gejala apapun yang dirasakan para petugas usai menyantap makanan tersebut.
Baca juga:
"Kami tidak menafikan, bukan karena, oh kecil segitu, tidak menafikan. Tapi tentu menjadi perhatian kami. Ini kan masih simpang siur. Apakah benar karena makan MBG atau yang lain?" ucapnya.
Meski begitu, Nanik menambahkan, pihaknya tetap mengambil sampel makanan untuk diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menurut dia, hasil uji laboratorium itu kemungkinan baru bisa diketahui selama tiga hingga tujuh hari.
"Yang jelas, alhamdulillah, yang diduga kena racun atau apa namanya, yang korban yang tujuh orang itu, sudah pulang semua dari tadi siang pukul 1 siang," pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Waka Komisi IX DPR Minta Program MBG Dihentikan Selama Libur Sekolah karena tak Efektif
Minta Program MBG Disetop Selama Libur Sekolah, Fokus ke Ibu Hamil Saja
Penyisiran Dilakukan Menyusul Ancaman Bom, Tidak Ada Benda Mencurigakan, Polisi Pastikan 10 Sekolah di Depok Aman
Jatah MBG untuk Anak Tetap Ada Saat Libur, Boleh Diambil Bapak atau Emak Lho
Sekolah Swasta di Jakarta Dibebaskan Bayar Pajak Bumi dan Bangunan, Zaman Ahok dan Anies Tidak Bisa
MBG Jalan Terus Saat Libur Sekolah, DPR Minta Anggaran Dialihkan Buat Korban Bencana
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Anggaran Makan Begizi Gratis di Papua Rp 25 Triliun, Lebih Mahal Dibandingkan Jawa
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Jenguk Korban Kecelakaan Mobil SPPG, Prabowo Janji Traktir Makan Bubur Ayam